Posted on 16 Mar 2018
Memasuki tahun politik, Bupati meminta segenap warga Pati untuk lebih berhati-hati. "Itu karena Polres Pati akan terus memantau setiap kegiatan nyleneh atau gerakan mencurigakan yang dapat memicu suasana menjadi tidak kondusif", pinta Bupati Pati Haryanto.
Kekhawatiran Bupati bukan tanpa alasan. "Berkaca dari Pilkada DKI Jakarta, isu agama terbukti menjadi bahan empuk untuk menebar benih radikalisme dan fanatisme keberagaman", terang Haryanto
di kegiatan peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama yang diselenggarakan oleh Kantor Kesbangpol Pati di ruang Mantabrata Polres Pati, baru-baru ini.
Meski Haryanto meyakini bahwa kejadian di Jakarta tak akan terjadi di Pati, namun pihaknya tetap berharap agar sikap toleransi yang telah mengakar di Kabupaten Pati dapat terus dipupuk dan ditingkatkan. "Terlebih sebentar lagi kita akan menghadapi pesta demokrasi yang beruntun mulai dari Pilgub, Pilkades Serentak, Pemilihan Legislatif, hingga Pilpres", terang Haryanto.
Untuk itu, suami Musus Indarnani ini menghimbau warga Pati agar tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang menggunakan nama agama.
"Dengan memakai nama agama lebih mudah untuk saling memecah-belah dan saling menjatuhkan", terang Haryanto.
Ia pun berharap isu agama tidak menjadi celah bagi sekelompok orang yang ingin mengambil keuntungan pribadi sesaat, namun berdampak perpecahan yang sulit untuk dipulihkan lagi.
"Untuk warga Pati mari kita jaga suasana yang sudah kondusif ini, jangan sampai terjerumus dalam sikap in-toleransi", pinta Bupati.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kapolres Pati AKBP Maulana Hamdan juga memberikan arahan serupa. "Janganlah membuat suasana menjadi tidak kondusif. Polres Pati akan terus memantau kegiatan atau gerakan apapun yang dapat memicu suasana menjadi tidak kondusif, lebih yang mengarah pada radikalisme", pungkasnya. (fn4 /FN /MK)