Posted on 07 Jul 2018
Desa Langse kecamatan Margorejo, terpilih mewakili Kabupaten Pati untuk mengikuti lomba Desa Mandiri Energi Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Reaktor "Kapal Selam" demikian nama instalasi alat pengolah limbah kotoran kelinci, kambing dan lain - lain yang menjadi bio gas serta pupuk tanaman hasil karya warga lokal.
Tim Penilai datang ke desa Langse pada Jumat (6/7) terdiri dari unsur akademisi, PLN, Pertamina serta Kementerian ESDM. Kedatangan tim penilai ini disambut oleh Asisten Pemerintahan Sekda Sudiyono, Kepala Dinpermades Mohtar Effendi, Kepala DLH Purwadi, Camat Margorejo, Kepala Desa Langse dan warga masyarakat.
Kepala Desa Langse Amrudin mengatakan, desa Langse saat ini baru proses menuju desa mandiri energi. Teknologi tersebut memberdayakan 10 warga masyarakat kurang mampu karena sifatnya masih percontohan, sehingga pihak desa memberikan lahan. Mulai dari memasak, listrik dan pupuk murni hasil teknologi reaktor kapal selam. "Melihat potensi bahan baku untuk produksi bio gas di daerah kami yang melimpah, ke depan akan kami kembangkan agar teknologi tersebut bisa dimanfaatkan merata oleh warga khususnya desa Langse," ungkap Amrudin.
Bupati Pati Haryanto melalui Asisten Pemerintahan Sekda Sudiyono menyambut baik kemandirian warga Langse di bidang energi ini. "Desa Langse ini memang memiliki suatu proses dari waktu ke waktu, yang mana untuk berbenah diri, membangun diri dalam rangka menyediakan kebutuhan energi terkhusus untuk masyarakat desa Langse, ini betul - betul hal yang luar biasa", ungkapnya.
Lanjutnya, beliau berharap agar kedatangan tim penilai di Desa Langse dapat memberikan kesan yang baik.
Terkait dengan konsep dan detail yang akan di lombakan, pihaknya akan mengajak para tim penilai ke lokasi yang mana terdapat energi yang dikembangkan melalui teknologi ramah lingkungan yang output atau hasilnya benar - benar luar biasa khususnya bagi masyarakat Desa Langse sendiri.
"Penyediaan air bersih yang mana digerakkan melalui teknologi berbahan bakar limbah dari kotoran kelinci, kambing dan lain - lain serta hasilnya baik untuk kebutuhan sehari - hari seperti konsumsi rumah tangga, sebagai bahan bakar, ini merupakan output dari energi biogas", imbuhnya.
Sudiyono juga berharap bahwa dengan inovasi tersebut, Desa Langse mendapat apresiasi dari tim penilai. Bukan hanya sekedar apresiasi, namun ia berharap Kabupaten Pati khususnya Desa Langse masuk dalam nominasi juara minimal tiga besar.
"Untuk kepala desa Langse memang luar biasa, karena memiliki banyak rencana kedepan yg terkait pengembangan biogas ini. Bahkan nantinya, terdapat 4 titik atau lokasi yang akan dijadikan tempat pengembangan. Terlebih, kita juga punya peternak besar yang hasil limbahnya dapat dimanfaatkan untuk biogas", papar Asisten Pemerintahan Sekda itu.
Apresiasi dan bangga disampaikan Ketua Tim penilai kepada warga desa langse yang dianggap sudah membantu pemerintah dalam penyediaan bio gas ini. "Harapan kedepan agar dikembangkan secara berkelanjutan untuk peningkatan manfaat kepada masyarakat," pungkasnya. (po2/PO/MK)