Meski Surplus Pangan, Keragaman Konsumsi Masih Perlu Ditingkatkan

Posted on 28 Nov 2018


Meski Surplus Pangan, Keragaman Konsumsi Masih Perlu Ditingkatkan

Pada acara Rakor Ketahanan Pangan  Lokal yang diadakan di Ruang Penjawi Setda Kabupaten Pati, Rabu (28/11), Bupati Haryanto menyatakan rasa bangganya selaku kepala daerah lantaran Pati berkembang menjadi daerah yang subur makmur dan kondusif.

"Pati beberapa kali surplus, yang mana stok pasokan padi dan beras, sudah lebih dari cukup untuk mencukupi warga Pati bahkan stoknya selalu berlebih hingga  bisa memasok kebutuhan warga luar Pati ", terang Haryanto.

Hal itu, lanjut Bupati, terbukti dari data terkini di mana cadangan pangan di Kabupaten Pati masih dalam posisi aman, sebab untuk stok beras masih 247.183 ton sedangkan stok jagung sebanyak 192.334 ton.

Selain itu, lanjut Haryanto, Pati juga memiliki potensi ketela. Hasil pertanian ketela di Pati tergolong cukup besar yakni mencapai 672.397 ton. Pati bahkan diharapkan oleh pemerintah pusat untuk turut mensukseskan program pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada gandum atau tepung terigu.

"Sehingga ini menjadi peluang kabupaten Pati, untuk bisa menyediakan tepung ketela dalam bentuk mocaf. Peluang tersebut tentunya sangat menjanjikan", bebernya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga mendorong peningkatan skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kabupaten Pati. Sebab tak dapat dipungkiri, indikator kualitas konsumsi pangan ditunjukkan oleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang dipengaruhi oleh keragaman dan keseimbangan konsumsi antar kelompok pangan.

Mutu konsumsi pangan penduduk biasanya dapat dinilai dari skor pangan atau skor PPH. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi pangan semakin beragam dan bergizi seimbang.

"Pati skornya masih 86,3% sedangkan standarnya adalah 87%. Kita masih ada kekurangan terkait keseimbangan pangan, dimana konsumsi masyarakat kita masih didominasi oleh beras", terang Haryanto.

Terkait upaya peningkatan gizi berimbang, Sujono selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pati menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan.

"Kami juga sudah memberikan masukan agar bisa menjadi evaluasi dinas kesehatan, terkait penanganan peningkatan gizi berimbang di Pati " ungkapnya .

Kemudian terkait pemberdayaan masyarakat untuk mensukseskan program pangan lokal, menurut Sujono, Dinas Ketahanan Pangan telah membentuk kelompok wanita dengan berbagai kegiatan yang terkait inovasi dan pengolahan pangan lokal. (fn4 /FN /MK)