Posted on 01 Agu 2017
Hampir 30 tahun lebih silam di salah satu bangunan Desa/Kecamatan Juwana, Pati menjadi pusat aktivitas warga Juwana bernama perkumpulan seni dan olahraga Juwana (Persoda). Meski sempat vakum, kini di tempat itu menjadi wadah pembinaan atlet tenis meja prestasi asal Pati.
PULUHAN orang mulai dari seumuran TK, SD, SMP, SMA sampai bisa dibilang kakek-kakek terlihat asyik bermain tenis meja di salah satu bangunan turut Jalan Silugonggo nomor 16 atau tepatnya di depan Polsek Juwana. Ya, di sana ada gedung persoda yang saat ini menjadi markas PTM rajawali Juwana tempat bagi atlet tenis meja Pati mengembangkan bakatnya.
Mulanya, tempat tersebut digunakan masyarakat Juwana untuk sejumlah kegiatan seni dan olahraga. Untuk olahraga, selain tempat untuk berlatih tenis meja disana juga menjadi tempat bagi atlet biliard untuk berlatih. Namun, untuk biliard terpaksa ditiadakan karena sudah tidak banyak masyarakat yang berminat. Dengan kondisi itu, mereka memfokuskan diri untuk pengembangan atlet tenis meja.
”Karena animo masyarakat Juwana yang cukup tinggi pada cabang olahraga tenis meja, akhirya kami membentuk turnamen benama Rajawali Cup pada tahun 1977. Waktu itu, turnamen open. Sejumlah atlet dari kabupaten lain seperti Bojonegoro, Jepara dan lainnya ikut ambil bagian,” kata Ketua PTM Rajawali Ricky Purwanto di sela-sela latihan kemarin.
Dia menambahkan, adanya turnamen tersebut juga menjadi awal mula PTM Rajawali terbentuk. Setelah itu, turnamen yang sama selalu dilaksanakan setiap tahun di tempat tersebut. Tentu, itu semakin menggairahkan tenis meja di Pati. Sementara nama Rajawali sendiri merupakan nama salah satu yayasan yang juga memiliki lembaga pendidikan sekolah di Juwana.
”Turnamen Rajawali Cup dilaksanakan hingga 1981. Setelah itu, sempat vakum kegiatan yang bersifat kejuaraan di sini. Namun begitu, geliat atlet tenis meja dari Pati sangat baik. Bahkan, sejumlah atlet tenis meja nasional juga berasal dari sini. Salah satunya, Bapak Johan Hermawan yang saat ini masih menjadi penasehat PTM Rajawali. Saat ini, dirinya juga ditunjuk oleh KONI Pusat menjadi Plt Ketua Pengprov PTMSI Jateng,” tambahnya.
Kevakuman kegiatan oleh PTM Rajawali berlangsung cukup lama. Hingga 2007, bermula dari keinginan pembina PTM Rajawali untuk kembali memajukan prestasi temis meja di Pati, kembali digelar latihan rutin di tempat tersebut. Hingga akhirnya pada 2013 lalu tepatnya pada 15 Desember 2013 di gedung persoda kembali digelar Rajawali Cup kali kelima setelah vakum sekian lama.
”Namun, masih di tahun itu bencana banjir melanda Juwana. Itu memaksa kami untuk kembali berhenti sesaat dengan aktivitas tenis meja. Waktu itu, kami fokus pada pembenahan bangunan tempat latihan,” tuturnya.
Sementara itu, dari tempat itu sudah banyak muncul atlet prestasi tenis meja dari Kota berjuluk Bumi Mina Tani. Diantaranya Bagus Kurniawan, Chika, dan Putri Deni W. Bahkan, restasi mereka tidak tangung-tanggung.
”Kalau saat ini yang terlihat mencolok tiga atlet itu. Untuk bagus bahkan pernah mewakili Indonesia dalam kejuaraan tenis meja tingkat Asean di Jogjakarta untuk kelompok umur. Dirinya berharap, dari tempatnya itu kembali lahir atlet-atlet berpretasi yang bisa membanggakan kota kelahiran,” harapnya. (fn/FN/MK)