Posted on 17 Nov 2017
Memiliki kemampuan untuk mengungkapkan sesuatu secara tepat dan menarik, membuat Andira Astuti dikenal banyak dosen. Mahasiswi Universitas Muria Kudus tersebut mengaku mendapatkan kemampuan itu dari bakat yang kemudian diasah dalam berbagai kegiatan teater.
"Saya itu senang bersosialisasi dan berorganisasi, jadi untuk mendukung itu saya ikut teater," ungkap dara yang akrab disapa Ira itu.
Aktor utama dalam pentas produksi Tetaer Aura dengan judul Panggil Aku Aziza itu memaparkan, bertemu dengan berbagai karakter, baik melalui tokoh di dalam naskah maupun para awak di komunitas teater membuatnya semakin mengerti bagaimana memosisikan diri dan menempatka diri. "Itu ada di teater. Sadar panggung. Sadar peran dan sadar ruang. Jadi perannya apa di ruang mana harus tepat," ujar mahasiswi Fakultas Psikologi smester lima ini.
Ketepatan itu, kata Ira, bukan langsung bisa dilakukan dengan sekali tindakan. Namun gadis kelahiran Pati 07 Januari 1997 itu mengaku diperlukan proses terus menerus. Secara bertahap, aktor pembantu sebagai Simbok dalam pentas produksi Rumah Tak Beratap Rumah Tak Berasap, Keluarga Segitiga Teater (Keset) Kudus itu menjelaskan, apa saja yang dipelajari akan menjadi kesadaran baru untuk mengondisikan diri. Yakni ketika bertemu dengan berbagai situasi dan kondisi yang berisi sejumlah orang di dalam sebuah ruang.
"Yang menarik itu, ketika bertemu dengan peran atau orang yang lebih tua atau lebih muda. Banyak sisi yang dipelajari dan unik-unik," timpal Warga Desa Pesagi RT 01 RW 02 Kecamatan Kayen itu.
Selain memiliki banyak teman, bertambahnya wawasan dan dalam beberapa hal merubah kelakuan, Ira merasa lebih memiliki kepercayaan diri ketika tampil di hadapan umum.
"Ternyata saat berbicara di depan umum seperti presentasi atau lainnya, saya merasa kok lebih tertata dan tidak lagi kelimpungan. Akhirnya juga banyak dikenal dosen," ungkapnya sembari tertawa.
Ira yang kini juga terlibat dalam proses penggarapan naskah di Teater Minatani Pati itu menambahkan, kemampuan mengelola diri di kehidupan dunia nyata tercermin ketika berada di atas panggung teater. "Kemampuan memerankan tokoh di atas panggung itu cermin kehidupan kita pribadi di dunia nyata," pungkasnya.(PO/po/MK)