Posted on 26 Jan 2018
Memasuki musim panen padi, Bupati Pati Haryanto meminta para petani di Kabupaten Pati untuk bersabar dan mau menunda penjualan padi mereka. "Bila tak bisa menunda karena membutuhkan dana, jual seperlunya saja. Kalau masih mengalami kekurangan, bisa pinjam di bank yang sudah kita tunjuk dan telah bekerjasama dengan Pemkab, di situ akan dipermudah dan suku bunga sangat ringan. Jika harga naik atau stabil, baru kita jual lagi", pinta Bupati di acara panen raya bersama Gapoktan Tani Jaya di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo, Kamis, (25/1).
Permintaan Bupati tersebut bukan tanpa alasan. Himbauan itu muncul lantaran Haryanto khawatir jika saat panen raya para petani menjual gabah secara bersamaan justru akan membuat harga gabah anjlok.,
"Maka dari itu saya harapkan bersabar sedikit, ditunda masa penjualannya antara 1-2 bulan agar harga tidak rusak. Lebih bagus lagi jika bisa bersabar hingga MT 2 yang tentunya harga akan berbeda, dikarenakan di masa MT 2 jarang sekali ada panen", imbuhnya.
Pada acara yang juga dihadiri oleh Forkompinda dan jajaran pejabat di lingkungan Dinas Pertanian tersebut, Bupati secara simbolis memanen padi petani Desa Prawoto yang luas hamparan panen rayanya mencapai 861 hektar.
Menariknya, lanjut Bupati, jelang Februari ini petani Pati dapat panen raya serentak di 12 kecamatan yang luas areanya total mencapai 30 ribu hektar.
"Dengan luas panen raya serentak yang mencapai puluhan ribu hektar ini, maka untuk Kabupaten Pati sendiri kita mengalami surplus, itu pun sudah dikurangi untuk konsumsi masyarakat seluruh kabupaten Pati", terang Haryanto.
Berdasarkan data yang disampaikan Bupati, tahun 2016 lalu Pati surplus 300 ribu ton, dan untuk tahun 2017 surplus 286 ribu ton. "Mudah-mudahan hingga akhir tahun 2018 nanti akan lebih meningkat lagi surplusnya. Yang jelas kunci untuk surplusnya adalah semangat saling berkordinasi mulai dari tanam sampai panen hingga dapat panen secara serentak", lanjut Haryanto.
Terkait surplus gabah, Bupati selaku kepala daerah mengaku sering mendapat info tentang gabah asal Pati yang sering diambil dan dijual ke luar kota. "Nah dari itu sudah bisa dilihat bahwa hasil panen di Pati lebih melimpah, oleh karena itu jangan dilepas semua secara serentak walaupun ke luar kota, karena nanti yang banyak diuntungkan adalah para tengkulak", imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga kembali menegaskan komitmennya selaku pimpinan daerah untuk terus meningkatkan infrastruktur di bidang pertanian. "Dalam hal ini TNI Polri pun telah ikut bersinergi dengan pemerintah, sampai dapat meningkatkan hasil panen hingga Pati Selatan pun bisa jadi lumbung pangan", pungkasnya. (fn4 /FN /MK)