Posted on 01 Des 2017
Orang tua merupakan guru pertama yang membantu anak menaiki tangga kehidupan. Kurangnya perhatian dan pengawasan orangtua akan mempengaruhi kehidupan. Kondisi tersebut diperparah dengan pemberian kebebasan kepada anak terlalu dini.
“Kurangnya perhatian orangtua menjadikan sikap anak di sekolah cenderung memberontak kepada gurunya,” ungkap Kepala SD Negeri Klecoregonang, T Sulistiyono.
Mengatasi kondisi itu, pihaknya mengaku sering mengadakan pertemuan dengan wali murid, perangkat desa serta komite sekolah untuk tukar pendapat. Tujuannya untuk mengingatkan pentingnya perhatian orang tua. Wadah itu juga dimanfaatkan para pengajar untuk menyampaikan kendala saat berhadapan dengan anak didik.
“Namun sejauh ini upaya itu belum membuahkan hasil, kondisinya masih sama,” ucapnya prihatin.
Ia menyadari kondisi masyarakat saat ini memiliki kesibukan masing-masing. Tetapi perhatian orangtua terkait keseharian anak, bisa membuat si anak mampu mengatasi problematik lingkungannya. Sehingga anak bisa tumbuh menjadi berkualitas, termasuk peran sekolah atau lembaga pendidikan dalam pendampingan.
“Kepedulian orang tua dan keluarga serta pembekalan karakter sejak dini sangatlah diperlukan,” ujarnya.
Terkait pemberian kebebasan privasi, sebut dia, usia sekolah dasar bukan waktu yang tepat. Semestinya orang tua secara bertahap memberikannya hingga pada jenjang usia matang atau ketika si anak sudah pada jenjang sekolah menengah atas (SMA). Pada usia itu emosi anak sudah mulai dewasa.
“Bahkan pembatasan itu masih perlu diberikan kepada anak hingga usia Kelas VIII atau IX (SMP). Sebagian besar anak, pada usia itu mereka tengah pada masa pencarian jati diri atau masa puber,” jelas Sulistiyono.
Selain pembentukan karakter, kurang adanya pembatasan privasi dapat berpengaruh pada kecerdasan anak. Contoh terkecil soal pembatasan jam menonton televisi atau penggunaan gadget (perangkat elektronik) lainnya.
“Dengan perhatian dan pembatasan privasi yang tepat, diharapkan anak dapat tumbuh dengan budi pekerti yang baik, serta bertanggung jawab atas yang mereka kerjakan,” tandasnya.(fn/FN/MK)