Posted on 10 Des 2017
Pemuda satu ini, cukup kreatif. Setiap hari ia memproduksi kerucut atau contong es krim di rumahnya. Banyaknya pesanan membuat pemilik nama Fuad Hasan kualahan penuhi pasar yang kian meningkat. Saat wartawan Humas Pemkab Pati menyambangi kediaman Fuad Hasan di RT 3/RW VII, Dukuh Rubiah, Bageng, Kecamatan Gembong. Dia tampak sibuk membuat contong es krim. Bahan-bahannya cukup sederhana. Yakni menyiapkan tepung terigu dan tepung pati, kemudian diberi minyak lecitin dan margarin. Setelah itu, dicampur hingga merata dan ditambahkan pewarna sesuai selera. Adonan diberi air secukupnya. Untuk membentuk kerucutnya, ada 4 alat menyerupai senjata tombak. Secara bergantian alat-alat itu dimasukan ke dalam adonan untuk melumuri bagian ujung kerucutnya. Setelah merata, baru dimasukkan ke dalam cetakan yang dipanaskan dengan kompor gas. Kemudian setelah mulai mengering, diangkat dan contong sudah jadi. ”Dalam proses pembuatan contong yang paling penting panasnya stabil agar cetakannya hasilnya bagus,” ungkap Fuad menjelaskan proses pembuatan contong tersebut. Pemuda yang masih menyelesaikan kuliahnya di STAIN Kudus ini terbilang lincah. Dalam sehari, ia mampu memproduksi hingga 3.000 contong. ”Sebenarnya tidak ada sehari. Biasanya mulai membuat contong jam 06.00 hingga jam 17.00. Kadang ya hanya 800 hingga 1.000 contong,” terangnya. Pemuda kelahiran Pati 3 Maret 1993 ini mengaku, menekuni usaha pembuatan contong es krim karena melihat peluang yang cukup besar. Saat itu, sejumlah pabrik es krim kesulitan mencari pembuat kerucut es krim. Lantaran minimnya warga yang memproduksi, maka hal itu jadi peluang baginya. ”Kan tetangga ada yang jadi pemasok contong di sejumlah daerah. Karena kesulitan untuk memenuhi pesanan, maka saya mengambil prospek tersebut sebagai usaha sampingan di rumah,” akunya. Lanjutnya, karena tingginya permintaan akhirnya Fuad menambah satu alat. Dibantu ke dua orang tuanya Kusnan dan Yahmi, setiap hari dari dua mesin tersebut usaha pembuatan contong itu mampu memproduksi 6.000 contong. Kerucut es krim dikemas dengan plastik. Masing-masing satu bal dengan rincian 1.000 contong per bal. Setiap dua pekan sekali, contong yang siap didistribusikan diambil para pengepul. ”Satu balnya oleh pengepul Rp 50.000. Contong didistribusikan ke sejumlah daerah, diantaranya Semarang, Kudus, Rembang dan Tuban,” terang Fuad. Ia cukup bangga dengan bisnis yang baru dirintis setahunan itu. Sebab, dari situ sedikit banyak mampu membantu pemasukan keluarga dan bisa menjadi penghasilan tambahan. (po/PO/MK)