Posted on 29 Mar 2022
Bupati Pati Haryanto mengingatkan peran tiga instansi di Pati terkait dengan bantuan sosial, agar bisa memaksimalkan capaian vaksinasi Covid-19.
Adapun ketiga instansi tersebut ialah Kantor Pos, Dinas Sosial, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Pati. Hal itu disampaikan Bupati dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (28/3/2022).
Rapat ini guna menindaklanjuti surat dari Gubernur. Berdasarkan evaluasi di tingkat provinsi, serapan vaksin masyarakat Pati masih tergolong rendah.
"Kantor Pos, Dinas Sosial, dan Dispermades dilibatkan karena ada event yang bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan vaksinasi. Program di kantor pos ialah penyaluran BLT. Lalu Dispermades ada BLT Dana Desa. Dinas Sosial juga ada program yang berkaitan dengan bantuan sosial untuk masyarakat", jelasnya.
Sesuai surat Gubernur, lanjut Bupati, bagi yang belum vaksin bisa ditunda yakni penyaluran bantuannya. Sebelum ada surat gubernur, Bupati pun telah lebih dulu membuat kebijakan itu. Ia meminta ketiga instansi tersebut untuk berkoordinasi dengan Puskesmas, Kantor Kecamatan, maupun pemerintah desa.
"Kita maksimalkan disana. Saat itu juga (saat penyaluran bantuan) nanti disiapkan petugas vaksin. Yang belum vaksin, vaik v1 (dosis pertama) maupun v2, akan divaksin saat itu juga," tegasnya.
Diakui Haryanto bahwa sejauh ini, petugas kesehatan mulai jenuh karena pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tidak kunjung selesai. Namun, jika tidak diupayakan percepatan, target vaksinasi tidak akan terpenuhi.
"Sebentar lagi Ramadan. Tapi sesuai fatwa MUI, suntik vaksin saat Ramadan tidak masalah. Tiga instansi yang ada ini bisa membantu. Saya yakin kalau nanti masyarakat yang belum vaksin akan terjaring di sana," paparnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga mendukung kebijakan camat yang menunda pelayanan bagi masyarakat yang belum vaksin.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, dr. Aviani Tritanti Venusia menyampaikan bahwa memang terdapat sejumlah indikator yang dapat mempengaruhi perubahan status PPKM di Pati, diantaranya ialah capaian vaksinasi.
Ia menyebut, saat ini capaian vaksinasi lengkap (sudah sampai v2 atau dosis kedua) secara kumulatif di Pati berada di angka 71,69 persen (dari 1,05 juta sasaran).
"Angka ini sudah memenuhi target minimal. Tapi target maksimal belum. V1 kita kumulatif baru 86 persen. V2 71,69 persen. Adapun untuk lansia v2 masih 53,63 persen (dari 140.488 sasaran). Ini kategori sedang. Adapun V1 lansia 71,3 persen," ujar dia.
Aviani menuturkan, angka tersebut menunjukkan bahwa masih ada sasaran untuk suntik vaksin dosis kedua atau v2. "Nanti kita temukan (yang belum vaksin dosis kedua). Paling tidak kita menyamakan capaian v1 dan v2," pungkasnya. (po1/PO/MK)