Posted on 20 Jan 2020
Keberadaan Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai organisasi berorientasi kemanusiaan sangat dibutuhkan masyarakat, terutama ketika terjadi bencana. Misalnya kebakaran, kekeringan, banjir, dan angin puting beliung.
Hal itu disampaikan Bupati Haryanto, yang juga merupakan Ketua Umum PMI Kabupaten Pati, pada Musyawarah Kerja (Musyker) di Aula Gedung PMI Pati, hari ini.
“Pada musim kemarau kemarin saja, ada sekitar 1.200 tangki air bersih yang kita berikan. Adapun pada musim penghujan ini, PMI juga banyak membantu masyarakat yang terkena musibah banjir. Karena itu saya ucapkan terima kasih pada Bapak Ibu sekalian yang hadir untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Haryanto.
Terkait penyelenggaran Musyker, ia mengatakan, ini merupakan forum untuk menentukan program kerja PMI Pati selama satu tahun ke depan. Dengan kata lain, lanjut Haryanto, musyawarah kerja ini merupakan acuan dalam penyelenggaraan kegiatan di PMI.
“Program kerja 2019 dipertanggungjawabkan. Sudah tentu pada 2019 ada beberapa program yang belum maksimal. Kemudian kita sempurnakan lagi, dan kita laksanakan pada 2020 ini,” jelas dia. Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga menyampaikan, bahwa dana yang berhasil dikumpulkan pada Bulan Dana PMI 2019, ternyata meningkat lebih dari 50 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Setelah kita tutup, terhimpun Rp 1,209 miliar. Kemudian setelah penutupan ada masuk lagi Rp 232,8 juta. Ini sangat membantu untuk biaya operasional,” kata dia. Haryanto menyebut, peningkatan perolehan ini merupakan hasil dari terobosan dalam sistem penggalangan dana di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Jika pada 2018 penggalangan dana di lingkungan OPD dilakukan dengan penggunaan kupon donasi yang menyertakan beberapa pilihan nominal dengan batas minimal dan maksimal tertentu, pada 2019 nominal bantuan bebas ditentukan oleh donatur. Namun sifatnya tetap suka rela atau seikhlasnya. “Alhamdulillah dengan terobosan ini, justru hasilnya meningkat,” tandasnya. (fn3/FN/MK)