Posted on 24 Jun 2018
Larung sesaji sudah menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan oleh warga desa Bajomulyo dan masyarakat sekitar. Keseharian mereka yang sehari hari melaut untuk mencari ikan, menjadikan ritual larung sesaji tiap bulan Syawal ini wajib untuk dilakukan.
Seperti pada bulan Syawal ini, menggunakan beberapa kapal yang ditempatkan di TPI Bajomulyo Juwana, warga Bajomulyo menyelenggarakan ritual larung sesaji pada Minggu (24/6) dihadiri langsung oleh Bupati Haryanto beserta Forkompinda Kabupaten Pati, Kepala P3 Syahbandar dan Kepala TPI Bajomulyo.
Bupati mengungkapkan, acara seperti ini merupakan agenda tahunan yang tidak terlalu berlebihan. Menurutnya, karena masyarakat atau warga yang mencari ikan di laut sadar bahwa rejeki mereka berasal dari laut ini. "Tanpa menabur benih, tanpa mengelola bisa memanen, mengambil hingga menghasilkan bermiliar- miliar. Sehingga tradisi ini merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah," ujar Bupati.
Di kesempatan yang sama, Bupati pun sempat curhat tentang proses pembangunan tambah kapal yang masih menempuh perjalanan panjang.
Haryanto menjelaskan bahwa membuat kolam tambat kapal maupun lainnya tidak semudah membalik telapak tangan. Ia menerangkan, pemerintah perlu menelusuri sepanjang jalur yang menuju kolam tambat kapal sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang.
"Insya Allah di akhir tahun 2018 ini semoga jalan atau sarana meuju kolam tambat kapal dapat terselesaikan. Sedangkan di tahun 2019 sudah bisa membangun kolam tambat kapal," terangnya.
Acara larung sesaji yang berjalan meriah, merupakan hasil swadaya dari semua warga desa Bajomulyo dan bantuan pemerintah daerah. Kepala desa Bajomulyo Jafar menuturkan acara terselenggara berasal dari iuran warga mencapai total 100 juta rupiah. "Sedangkan bantuan pemerintah daerah sebesar 17,5 juta rupiah hingga total keseluruhan 117,5 juta rupiah," pungkasnya. (po4/PO/MK)