Posted on 16 Mar 2019
Sabtu (16/3) bertempat di Pendopo Kabupaten Pati diselenggarakan pelantikan dan sumpah jabatan bagi kepala terpilih dari hasil pilkades serentak tahap 2 yang dilaksanakan pada bulan Desember 2018 lalu.
Sebanyak 61 kades yang terdiri dari 21 kades petahana dan 40 kades baru dilantik dan diambil sumpah jabatannya oleh Bupati Pati Haryanto. Penuh suka cita para kades terpilih ini membawa serta keluarga dan sanak saudaranya berbondong - bondong datang di Pendopo Kabupaten Pati.
Bupati Pati Haryanto dalam sambutan dan arahannya menyampaikan selamat bagi kades petahana yang berhasil terpilih menjadi kades kembali. Sebab dari jumlah petahana sebanyak 21 tersebut, ada yang sampai 3 kali tampil, ada yang 1 kali tampil berhenti dan tampil kembali. Semua yang terpilih kembali tersebut atas kepercayaan dari masyarakat.
"Jika kita hitung proses pemilihan hingga hari ini dilantik membutuhkan waktu 3 bulan 1 hari. Memang lebih 1 hari, namun sesuai peraturan perundang undangan, hal tersebut tidak menyalahi aturan. Selain itu, memang ini waktu yang tepat sebab harus menunggu kades sebelumnya yang masa jabatannya selesai," ungkap Bupati.
Haryanto juga mengucapkan terima kasih kepada para penyelenggara pilkades serentak yang berjalan dengan aman, nyaman dan tidak terjadi permasalahan berat hingga proses pelantikan hari ini.
"Kalaupun terjadi letupan - letupan masalah kecil, itu hal yang wajar. Sebab dalam setiap momen pesta demokrasi, apa yang ada di pikiran calon, pasti pikiran untuk menang. Jadi ketika calon tersebut mendapat kegagalan, pasti belum dapat menerima dengan lapang dada," jelas Haryanto.
Usai dilantik, Bupati mengingatkan kades mempunyai kewajiban yang harus dipatuhi. "Beberapa waktu lalu, saya telah memberi bekal bagi kades yang memang mempunyai latar belakang berbeda - beda, mulai dari pedagang, petani, perantauan dan lain - lain. Minimal para kades paham proses anggaran, paham membuat APBDes, maupun paham posisinya setelah menjadi kades," tegasnya.
Haryanto mengimbau, setelah menjadi kades jangan malu bertanya kepada bawahannya, seperti sekretaris maupun perangkat desa yang lain. Jangan sampai karena adanya rasa malu ini, malah justu membentak - bentak bawahannya. Sebab, memang wajar karena tidak ada pendidikan khusus terkait kades, namun tiba - tiba berhasil lolos menjadi pemimpin di desa.
Di akhir sambutannya Bupati mengatakan agar kades mampu menggunakan dana desa sesuai kebutuhan desa. "Manfaatkan dana desa, ADD, dana pemberdayaan yang telah kita gelontorkan ke desa. Selain itu bagi kades terpilih, jangan hanya memimpin rakyat yang dulu memilihnya saja, tapi harus bisa memimpin dan mengayomi masyarakat satu desa penuh, jangan sampai membeda - bedakan," tandas Bupati. (po3/PO/MK)