Posted on 23 Mar 2020
Bupati Pati Haryanto bersama dengan Wakil Bupati Pati dan Forkopimda pagi tadi mengikuti kegiatan penyemprotan disinfektan di berbagai fasilitas umum di wilayah Kota Pati dan sekitarnya.
Haryanto mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan penyemprotan yang sebelumnya telah dilakukan oleh PMI, BPBD maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.
"Semoga ini dapat dilakukan juga oleh pihak - pihak di tingkat kecamatan maupun desa - desa. Untuk sarana prasarana sudah kita siapkan. Hanya yang menjadi kekurangan ialah alat pelindung diri (APD-red), karena dimana - mana kita pesan sudah kesulitan", ujarnya.
Ia pun menyampaikan bahwa hingga 23 Maret pukul 09.00 WIB, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Pati yang semula berjumlah 328 orang, 228 diantaranya telah melewati masa inkubasi. Sedangkan yang 100 ODP sisanya masih dalam pemantauan.
Dari total jumlah tersebut, menurut Bupati, hampir semuanya merupakan TKI yang pulang ke kampung halaman.
Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), lanjutnya, di Kabupaten Pati, ada sebanyak 4 orang. "Dua pasien telah diisolasi di RSUD Soewondo serta masih menunggu hasil lab. Sedangkan satu pasien warga Kudus diisolasi di RS KSH dan ada satu pasien yang telah dirujuk di RS Kariadi Semarang dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang", imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya melakukan pencegahan dengan penyemprotan saja, melainkan juga terus memonitor, memantau, mengawasi serta memfasilitasi berbagai upaya terkait pencegahan dan penanganan virus tersebut.
Lokasi yang menjadi sasaran penyemprotan kali ini ialah kantor pelayan publik seperti kantor pengadilan agama, pengadilan negeri dan ruang publik Plaza Pragolo termasuk gedung bioskopnya. Setelah itu, kemudian dilanjutkan oleh tim di tempat dimana banyak kerumunan masyarakat.
"Untuk sarana prasarana maupun cairan disinfektan ini kita bagikan, minimal di satu kecamatan, Puskesmasnya memiliki dua buah. Syukur nanti malah bisa mempunyai sarana prasarana sendiri. Jangan terpaku pada tim tanggap kabupaten saja melainkan bisa serempak dan bersama - sama", pungkasnya (fn1/FN /MK)