Posted on 16 Des 2019
Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Pati bekerjasama dengan Persipa Pati dan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pati, hari ini, menggelar Kursus Lisensi D Pelatih Sepak Bola.
Wakil Bupati Pati yang juga Ketua Persipa Saiful Arifin mengutarakan, Kursus Lisensi D ini merupakan bagian dari langkah awal dalam memajukan sepak bola Pati, di samping pembenahan fasilitas dan digulirkannya kompetisi Liga Pati U-16 dan U-22.
"Dari tangan pelatih yang hari ini pelatihan lisensi D, mungkin akan lahir pemain hebat Indonesia dari Pati maupun daerah lain. Walaupun hasilnya tidak bisa seketika kita rasakan namun 10-15 tahun mendatang insyaallah bisa. Mari bangun sepak bola kita dengan rasa bangga dan percaya diri bahwa Pati bisa", imbuhnya.
Safin menambahkan kursus lisensi D ini juga dimaksudkan untuk mendukung gagasannya, yakni memulai sepak bola dari desa-desa.
"Dibanyakkan SSB-nya, dibanyakkan pelatih-nya. Lebih banyak lebih bagus. Jika tiap desa ada, akan lebih bagus. Nanti, pemain-pemain potensial tinggal diseleksi secara maksimal melalui kompetisi. Permata atau berlian, sekalipun dalam lumpur, dia akan tetap berkilau", terang Safin.
Kegiatan yang diikuti 23 peserta ini dilangsungkan selama tujuh hari, yakni dari 16 hingga 22 Desember 2019.
Sementara itu, Kepala Disporapar Pati Slamet Singgih Purnomojati mengatakan, kursus ini merupakan ikhtiar Disporapar bersama para stakeholder dalam memajukan sepak bola Kabupaten Pati.
Menurutnya, eksistensi pelatih sangat penting dalam kemajuan sepak bola, yang merupakan cabang olahraga yang ia sebut strategis karena banyak diminati di seluruh dunia.
Disporapar juga ingin olahraga sepakbola di Pati maju. "Tentu ini harus didukung teman-teman pelatih yang unggul juga. Oleh karena pentingnya pelatih dalam mengawal tim sepak bola, saya rasa lisensi D yang merupakan tingkat dasar ini penting untuk mendorong munculnya pelatih-pelatih andal", imbuhnya.
Singgih pun berharap kursus ini dapat meningkatkan skill kepelatihan para peserta sesuai kajian ilmiah maupun kondisi empiris di lapangan. (fn3/FN/MK)