Posted on 11 Nov 2017
Gagasan mendirikan rumah baca “Omah Buku” di Desa Karangsari, Kecamatan Cluwak berasal dari Komunitas Mahasiswa Karangsari (Kosmasari). Para mahasiswa dan alumnus perguruan tinggi yang tergabung di dalamnya ingin ikut membangun budaya membaca di lingkungan setempat. Sebab minat belajar dan membacanya sangat rendah.
“Landasan kami sederhana yakni untuk meningkatkan minat belajar. Karena di daerah saya itu, belum ngetren tempat les seperti di daerah lain. Pulang sekolah formal, ya sekolah TPQ di sore hari. Setelah itu mengaji habis Magrib,” jelas Dayat, salah satu pendiri Rumah Baca Karangsari.
Ketua Kosmasari, Saiful Anwar menambahkan, saat ini di Omah Buku sudah memiliki kegiatan rutin yakni belajar bersama untuk para siswa setiap malam. Para pengajar berasal dari para alumni perguruan tinggi dan mahasiswa yang kebetulan pulang ke kampung halamannya.
“Belajar bersama ini dijadwalkan setiap malam pukul 19.00 WIB. Hari Jum'at berlangsung mulai pagi sampai sore pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB,” jelasnya.
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut menambahkan, lokasi Omah Buku masih berada di sebuah rumah warga yang rela digunakan untuk kepentingan umum.
Termasuk sejumlah buku yang didapatkan dari sumbangan. Baik dari mahasiswa Desa Karangsari yang belajar di Yogyakarta, Semarang dan kota lain, komunitas literasi, juga penulis dan perusahaan percetakan.
Saiful berharap, keberadaan Omah Buku di desanya bisa berkembang dan mendapat dukungan dari pemerintah. (fn/FN/MK)