Posted on 30 Mar 2019
Bupati mengungkapkan ajang ini bukan semata mata acara seremonial. Ketika salah satu sekolah diketahui berprestasi manakala mengikuti lomba, orang tidak akan mengetahui sekolahan itu baik dan berprestasi apabila tidak pernah berkompetisi baik di tingkat kabupaten, tingkat provinsi, tingkat nasional bahkan tingkat internasional. "Manakala sering berkompetisi dan ternyata sering mendapat prestasi itu berarti bisa dikatakan kita berhasil dalam membimbing," imbuhnya.
"Dengan harapan lingkungan sekolah yang berprestasi akan berpengaruh terhadap anak sehingga ikut terbawa berprestasi, karena memang yang paling banyak berpengaruh adalah lingkungan," ungkap Haryanto
"Meskipun demikian bapak ibu dalam membimbing anak didiknya tidak hanya sekedar dipacu pada lomba, tetapi mengenalkan agama lebih dekat lebih mendalam untuk dijadikan pegangan hidup adalah lebih penting.
"Untuk lomba MTQ LPPQ dan lain sebagainya kita sudah sering juara umum, jangan mau kalah dgn MTQ pelajar, LPTQ dan lainnya. Kita mempunyai anak anak yg luar biasa hanya bagaimana caranya kita memacu. Saya harap dewan juri berlaku adil dan profesional agar hasilnya nanti betul betul bisa mewakili kabupaten dengan harapan bisa memboyong kejuaraan tingkat yang lebih tinggi," harapnya.
"Juga bertujuan meningkatkan peserta didik dalam menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dan mewujudkan peserta didik yang mempunyai keberanian berkompetisi," jelasnya. Adapun prestasi Kabupaten pati dalam lomba Mapsi 2018 di tingkat provinsi adalah juara 1 lomba cerdas cermat Agama Islam , juara cabang tilawah putri, dan juara 3 kaligrafi putri. (po2/Po/MK)