Posted on 05 Des 2017
Ali Subekhi, warga Desa Ngemplak Kidul, Kecamatan Margoyoso, Patinekat menjual semua ternak sapinya untuk kembangkan usaha pakan ternak alternatif dari limbah ketela.
Melihat potensi dan peluang yang ada,ia membuat usaha penggilingan bahan baku sentrat dari bahan pongkol dan kulit ketela. Ia pun memilih memasarkanya ke sejumlah daerah, seperti Jogjakarta, Tuban, Semarang, Kudus dan Purwodadi.
Padahal, saat ditanya kandungan protein di limbah tersebut, ia tak bisa menjawab.Karena faktor itulah, beberapa peternak ada yang tidak percaya dengan produknya.
"Karena saya yakin, lalu saya membuktikannya dengan mengujinya kelaboraturim di Semarang. Hasil dari laborat, ternyata benar. Kandungan protein pada pongkol ketelasangat banyak. Saya mendapatkan sertifikat dari uji lab. Sejak saat itu saya yakin penemuan sentrat dari pongkol ketela akan bermanfaat untuk peternak," tuturnya.
Ia menambahkan, kosentrat temuanya juga jadi langganan salah satu peternak terbesar di Jawa Tengah sejak Tahun 2010 hingga sekarang. Setiap harinya ia mampu memproduksi 2 ton kosentrat dan hampir setiap minggu dirinya mampu mengirim 8 ton.
”Untuk membuat bahan tambahan kosentrat dari pongkol ketela cukup mudah, pongkol di keringkan dan kemudian di tepung tanpa ada penambahan zat kimia apapun,”imbuhnya.(fn/FN/MK)