Posted on 30 Nov 2017
Kepala sekolah sangat berharap, pemerintah lebih berani investasi pendidikan. Hal ini dimaksudkan, agar pemerintah menambah guru PNS. Lantaran, saat ini banyak guru PNS yang akan memasuki masa pensiun.
Menanggapi hal tersebut, kepala SDN Karaban 01 Suyadi, kurun waktu terakhir kami merasa guru PNS cenderung lebih banyak di sekolah negeri. Hal ini menyebabkan, kepala sekolah sungkan ketika ingin memaksimalkan kerja para pegawai wiyata. Lantaran gaji yang ada untuk wiyata juga cenderung sedikit.
“Misal ada revisi terkait data administrasi dan sebagainya. Ketika kami ingin menekan mereka untuk menyelesaikan, kami khawatir mereka berhenti bekerja,” jelasnya.
Sebab kata Suyadi, ketika sistem dibuat sebaik mungkin. Tetapi ketika tenaganya tidak ada, maka akan percuma. Ditambah lagi, dengan guru PNS saat ini rata-rata sudah memasuki usia lanjut.
“Padahal, tenaga dari operator, guru olah raga dan beberapa guru kelas ditempat kami adalah wiyata,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan, kepala SDN Karaban 04 Yetti Nur Dwi Astuti, bahkan guru yang mengajar di SDN Karaban 04 hampir separohnya adalah wiyata. Dengan gaji guru wiyata seperti saat ini, kepala sekolah kasihan kepada anak-anak. Lantaran, kami yakin, para guru wiyata juga tidak maksimal ketika mengajar. Karena, hanya mendapatkan gaji yang tidak layak.
“Dengan kondisi tersebut, kami berharap, agar ada solusi dari pemerintah. Lantaran, dengan nasib guru honorer yang tidak kunjung mengalami pengangkatan. Kami khawatir, minat generasi muda untuk menjadi guru berkurang,” jelasnya. (po/PO/MK)