Posted on 17 Feb 2021
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin) sampaikan pentingnya peran pemerintah pusat dalam penuntasan program normalisasi Sungai Juwana sebagai upaya menyelesaikan bencana banjir yang selalu menjadi persoalan rutin setiap tahun di Kabupaten Pati.
Pihaknya bersama Bupati Pati Haryanto mengaku selalu mendesak pemerintah pusat untuk fokus pada normalisasi tersebut agar tuntas sepenuhnya, dan tidak setengah - setengah. Hal tersebut Safin kemukakan usai menerima secara simbolis bantuan untuk korban banjir dari DPR RI dan Kementrian Sosial RI di Pendopo Kabupaten Kudus.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Komisi VIII DPR RI itu, total bantuan yang diterima Kabupaten Pati sebesar Rp 126.382.300, -. "Bantuan tersebut berupa makanan siap saji sebanyak 300 paket, makanan anak 150 paket, kidsware 25 paket, kasur 100 buah, selimut 150 lembar dan matras 150 lembar", jelas Wabup.
Dalam paparannya, Wabup juga menyampaikan bahwa Sungai Juwana merupakan tempat pembuangan dari 26 anak sungai. Dan apabila normalisasi tak segera dituntaskan, maka, menurut Safin, setiap tahun ribuan masyarakat dan ratusan hektar sawah menjadi korban. "Bila tidak dinormalisasi, saya pikir setiap tahunnya akan terus banjir. Inilah yang perlu kita pahami bersama", ujar Wabup saat diwawancarai.
Pihaknya juga menyebut bahwa kehadiran Komisi VIII ini dalam rangka menyerap keluhan - keluhan masyarakat yang terdampak banjir saat ini. Dengan menyerap keluhan dan uneg - uneg yang disampaikan, Safin berharap aspirasi dari daerah akan berlanjut disuarakan ke pemerintah pusat.
"Terpenting, kita dari pemerintah daerah telah mengupayakan dan melaporkan kondisi yang ada. Sebab, ini kan memang sudah menjadi wewenang pemerintah pusat", tegasnya. Intinya dari pemerintah pusat, lanjut Wabup, ada kebijakan dan Political Will yang patut dikuatkan khususnya terkait program normalisasi.
"Sekali lagi yang terpenting adalah itu tadi, masalah banjir tidak akan selesai kalau tidak dinormalisasi secara tuntas. Yang terkena dampaknya sudah pasti masyarakat yang hidup di bantaran Sungai Juwana", pungkasnya. (fn1/FN /MK)