Posted on 27 Mar 2020
Bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, Bupati Pati Haryanto, Jumat pagi, kembali memberi keterangan resmi terkait perkembangan penyebaran covid-19 di Kabupaten Pati.
Hadir pula dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin), Ketua Gugus Tugas Covid-19 Suharyono, Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.
"Kami perlu menyampaikan ini agar masyarakat tidak menerima informasi yang berbeda-beda", jelas Bupati.
Wawancara dengan kalangan pers ini, diakui Bupati, juga sekaligus untuk menindaklanjuti penjelasan dari Sekda selaku Ketua Gugus Penanganan Corona.
"Bahwa jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah lima orang. Satu orang yang ada di Karyadi sudah dipulangkan karena setelah diadakan pengecekan hasil lab-nya negatif. Kemudian ada pula satu PDP yang dirujuk dari rumah sakit Fastabiq ke Rumah Sakit Wongsonegoro, yang akhirnya meninggal dunia. Yang meninggal ini hasil lab pertamanya negatif. Dan saat ini kita masih menunggu satu sampai dua hari untuk hasil lab yang kedua",terang Haryanto.
Sedangkan 3 ODP masih di rawat di rumah sakit Soewondo, 2 di antaranya sudah keluar hasil labnya dan dinyatakan negatif sehingga PDP nya sekarang tinggal ada satu pasien.
Sementara itu, data per 27 Maret pukul 09.00 WIB, untuk ODP lama ada 238 orang. Adapun yang sudah melewati masa inkubasi sebanyak 138 orang, sehingga yang masih masuk masa pantau ada 100 orang. "Dan saat ini tambah lagi 171 ODP baru", imbuhnya.
Bupati juga memerintahkan para camat, kepala desa, dan bidan desa, untuk menyisir desa-desa guna mendata warganya yang baru pulang dari luar daerah / luar negeri untuk segera dilaporkan.
"Jumlahnya kemungkinan akan selalu berkembang mengingat kepulangannya yang tidak bersamaan, berbeda dengan pada saat hari raya Idul Fitri", lanjutnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk terus berdoa dan tetap berupaya melakukan langkah pencegahan.
"Sementara ini kita masih belum ada yang positif terinfeksi virus covid 19, semoga saja hasil lab kedua dari PDP yang meninggal kemarin tetap negatif. Meskipun mempunyai riwayat penyakit paru yang sudah lama namun karena saat ini berhubungan dengan mewabahnya virus corona kita harus tetap menunggu hasil lab", jelasnya.
Ia pun lantas menyampaikan prediksi dari Kepala Dinas Kesehatan dan Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan dimana jika hasil tes pertama negatif maka biasanya untuk hasil selanjutnya cenderung negatif.
Kepada masyarakat, bupati menghimbau agar tidak usah terlalu panik. "Tetap bekerja seperti biasa tetapi tetap waspada", harapnya.
Menurut Haryanto, Tim dari kepolisian, Satpol PP kemudian juga dari kecamatan sudah sering menyampaikan hal itu, hanya saja ada saja masyarakat yang menganggap itu sepele.
"Kita harus betul-betul memperhatikan social distancing, kalau nggak punya kepentingan yang sangat mendesak di rumah saja. Karena kita ini masing-masing punya kekebalan tubuh yang berbeda-beda", tegas Bupati.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin) juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi virus ini. "Jadi jangan sampai ada yang justru saling menyalahkan dan mengkritik. Kita harus melakukan apa yang bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Sebab bangsa Indonesia saat ini sedang diuji jadi kita mengikuti pemerintah pusat bahwa yang paling penting kita tidak boleh saling menyalahkan. Ayo kita bersama tanggulangi wabah ini", tegas Safin.
Wabup meyakini dengan kebersamaan dan persatuan, wabah ini cepat berlalu. "Apalagi di masing-masing desa sudah ada posko pengaduan. Kalau ada masyarakat yang merantau didata, lalu dianjurkan untuk 14 hari mengurung diri di rumah supaya tidak terjangkit, nanti dari Puskesmas bisa memeriksa. Karena itulah, kepala desa harus proaktif mendata melaporkan ke Dinas Kesehatan atau Puskesmas terdekat untuk di cek", ujar Safin.
Karangtaruna, lanjutnya, tanpa ada biaya, bekerjasama dengan masing-masing desa untuk menyemprot tempat ibadah. "Dan itu menurut saya sangat luar bisa membantu pemerintah dan saya sangat berterima kasih mereka yang bisa berbuat yang terbaik untuk mengatasi wabah ini', pungkasnya. (fn1.3/FN/MK)