Posted on 21 Mar 2019
Kamis (21/3/2019), bertempat di Aula Kementerian Agama (Kemenag) Pati, dilaksanakan talkshow dialog lintas agama dengan tema "Moderasi Beragama Untuk Meneguhkan Semangat Berbangsa dan Bernegara Dalam Bingkai NKRI".
Kepala Kemenag, Imron menyampaikan, kegiatan ini menjadi pembuktian bahwa Pemerintah Kabupaten Pati, selalu mengedepankan dan menjaga agar kondusivitas situasi keberagaman di Kabupaten Pati tetap tercipta dan terjaga.
"Oleh karena itu, Kemenag Kabupaten Pati berpartisipasi menyelenggarakan sebuah kegiatan yang tujuan akhirnya adalah kita sesama pemeluk agama, memberikan makna yang lebih luas. Ada yang moderasi beragama untuk meneguhkan semangat berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI", jelasnya.
Kegiatan ini bertujuan, untuk menyamakan persepsi penanggulangan kekerasan atas nama agama dan kepercayaan di wilayah kabupaten Pati. Kemudian juga untuk maping potensi kerawanan sosial atas nama agama dan kepercayaan.
"Selain itu, untuk mengkoordinasikan upaya penanggulangan kekerasan atas nama agama serta membangun sinergitas, membangun kebersamaan dan mengsinkronkan pemahaman untuk merekatkan kesatuan antar elemen bangsa", paparnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Bupati Pati Haryanto mengatakan bahwa kegiatan seperti ini, memang jarang sekali dilaksanakan. Kalaupun ada, yakni dalam forum - forum yang lain. Namun pada kesempatan ini, dapat mengumpulkan berbagai unsur, elemen dan organisasi yang berbeda beda. Serta, dalam kegiatan ini, mengusung tema yang bagus.
"Jadi kita ini, meskipun di Kabupaten Pati saat aman, nyaman dan terkendali, namun tetap timbul rasa khawatir dan was - was. Hal ini disebabkan, dengan adanya agenda rutin lima tahunan, yakni pesta demokrasi. Pesta demokrasi Ini, sejatinya merupakan hal yang biasa, oleh karena itu, jangan dijadikan beban ataupun permasalahan.
Kegiatan ini merupakan hasil prakarsa antara Bupati Pati bersama Kemenag dengan mengundang tokoh - tokoh agama dari FKUB, kepala KUA, pengawas agama, penyuluh, kyai, ustadz / ustadzah maupun yang terkait.
"Dengan adanya dialog ini, untuk mengantisipasi terjadinya perpecahan jelang pemilu 2019 nanti. Materi - materi yang disampaikan ini pun sangat kondusif sekali sehingga menunjukkan bahwa kita ini memang dapat bersatu padu", pungkasnya.
Pihaknya menyebut bahwa, perbedaan pilihan dalam pemilu itu hal yang biasa. Jangan sampai menjadikan perpecahan, lebih - lebih perpecahan hingga ke tingkat nasional. (po2/PO/MK)