Jadi Pasien Pertama Sembuh Corona, Dokter Widi Bagikan Kisah Kemenangannya Lawan Covid-19

Posted on 25 Apr 2020


Jadi Pasien Pertama Sembuh Corona, Dokter Widi Bagikan Kisah Kemenangannya Lawan Covid-19

Dalam video conference bersama Bupati Pati Haryanto dan Wakil Bupati Saiful Arifin (Safin), dokter spesialis bedah umum, Widi Antono, kemarin menceritakan pengalamannya ketika menjalani perawatan hingga akhirnya menjadi pasien pertama di Kabupaten Pati yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

"Awalnya saya isolasi mandiri 14 hari kemudian sempat dirawat dua hari di RSUD Soewondo Pati lalu dirujuk ke RSUD Moewardi Solo. Dan alhamdulillah, setelah sekitar tiga minggu atau hampir satu bulan di Solo, akhirnya saya diizinkan pulang karena beberapa kali tes terakhir sudah negatif", terang Widi Antono.

Meski demikian, saat tiba di Pati kembali, dokter spesialis bedah umum ini tak langsung beraktifitas seperti biasa. Ia mengaku akan  kembali mengisolasi diri dulu secara mandiri di rumahnya hingga 14 hari mendatang.

Widi pun lantas berbagi kiat-kiatnya selama menjalani perawatan. "Bila kita selalu semangat, imunitas tubuh kita akan meningkat. Saya lebih sering mengaji, mendengar tausiah, serta menerima motivasi dari teman-teman dan keluarga," ujarnya.

Ia menyebut, selama menjalani perawatan di rumah sakit, dirinya tidak membuka media sosial sama sekali. Hal ini demi menghindari berita-berita yang bisa memberi pengaruh buruk pada kondisi psikisnya.

"Tetap semangat. Jangan berkecil hati. Percaya pada kebesaran Allah. Semangat untuk bisa sembuh," pesan Widi kepada para pasien Corona lainnya.

Widi berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan moril pada dirinya selama menjalani perawatan. Ia juga berterima kasih kepada seluruh dokter dan tenaga medis lainnya yang menurutnya telah melayaninya dengan sangat baik.

Dalam sesi wawancara khusus dengan Tim Liputan Prokompim, Widi sempat bercerita pula, bahwa saat pertama kali tiba di RSUD Moewardi Solo, badannya panas dan mual-mual.

"Datang pertama langsung ditangani dan dicek darah kemudian dilakukan swab test, di-rontgen, dan diberikan obat. Lalu selama dirawat saya diberi anti-virus, antibiotik, vitamin C, vitamin E, zink, dan kalori. Ada yang dikasihkan secara oral, ada pula yang suntik", jelasnya.

Untuk menu makanan, lanjutnya, sehari tiga kali makan dan tiap menu diupayakan kaya akan karbohidrat, protein, vitamin C, vitamin E, dan zinc. "Dan yang harus dikurangi adalah makanan yang mengandung lemak", jelasnya.

Setiap hari ia mengaku diambil sample darahnya, di-rontgen dan dua hari sekali dilakukan swab test. "Hasil swab test-nya harus dibawa ke Jakarta dulu", imbuhnya.

Bersama satu pasien lainnya, ia pun selalu dipantau melalui CCTV, di ruang isolasi berukuran 10 x 10 meter tersebut. "Ruangannya luas, ada 5 bed, cuma saat saya di sana yang terisi hanya dua bed", ujarnya.

Di ruangan isolasi itu pula, ia bersama satu pasien lainnya beraktifitas. "Ya, baca-baca, olahraga yang ringan-ringan aja, dan sholat. Di ruang isolasi ini juga kan ada kamar mandinya", jelasnya.

Ia juga mengaku bahwa pelayanan dan ruang isolasi, baik yang di RSUD Soewondo maupun yang di RSUD Moewardi Solo, sudah melebihi harapan. "Bagus ya, melebihi yang saya bayangkan", terangnya.

Meski diperkenankan membawa HP, Widi mengaku lebih nyaman memanfaatkan smartphone-nya untuk membaca artikel dan berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman dekatnya.

Ia lantas menceritakan pula pengalamannya melewati masa-masa sulit dalam melawan virus corona. "Mulai masuk masa sulit dan berat itu pas ada di hari ke-5 sampai dengan hari ke-10. Tapi alhamdulillahnya selama dirawat, saya nggak sampai harus dipasang ventilator", ujarnya.

Widi diizinkan pulang, setelah ia pulih dan dua kali swab test-nya dinyatakan negatif Covid-19. Ia pun berpesan kepada warga Pati, baik yang belum terjangkit virus corona maupun yang sudah positif Covid-19, untuk terus mematuhi anjuran pemerintah.

"Sebisa mungkin di rumah saja, hindari kerumunan. Gunakan masker kapan pun, di mana pun. Rajin cuci tangan, lalu jaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain. Dan yang paling penting imunitas tubuh harus dijaga", terangnya.

Kemudian, lanjut Widi, jika ada gejala berat, yang mengarah ke Corona, ia menyarankan agar segera menghubungi call center Covid-19 Kabupaten Pati", tuturnya.

Dilansir dari laman covid19.patikab.go.id, warga yang merasakan gejala berat yang mengarah ke Corona, dapat menghubungi (0295) 4101 685 atau 0823 2934 1686. (FN /FN /MK)