Inilah Keluhan Warga Winong Soal Area Saluran Irigasi Steril Tanaman

Posted on 22 Sep 2017


Inilah Keluhan Warga Winong Soal Area Saluran Irigasi Steril Tanaman

Larangan bercocok tanam pada sempadan saluran irigasi membuat warga kecewa. Pasalnya, masyarakat yang melakukan penanaman tumbuhan seperti rumput gajah, kacang hijau dan sebagainya di lahan tersebut merupakan warga tidak mampu.

Padahal, penanaman tumbuhan pada wilayah sempadan saluran irigasi dapat mencegah erosi yang ditimbulkan oleh arus air yang mengalir.

Menurut Sowo warga Dukuh Pelok, Desa Kebolampang, Winong mengatakan, dengan adanya warga yang menanam tumbuhan pada lahan sempadan sungai tidak mengganggu aliran sungai tersebut. Malahan dengan penanaman tumbuhan di wilayah sempadan sungai dapat membuat tanah di sempadan sungai kuat dan dapat mengurangi resiko longsor. ”Terutama pada saluran irigasi yang belum dibangun talut,” paparnya.

Pihaknya juga menambahkan, penggunaan sempadan saluran irigasi untuk bercocok tanam juga hanya dilakukan oleh warga yang tidak memiliki lahan pertanian. ”Padahal ketika pemerintah mau melakukan perbaikan saluran irigasi, kami juga rela sebab kami sadar kalau lahan tersebut bukan milik kami,” jelasnya.

Dwi Handayani yang juga warga Desa Kebolampang juga mengatakan, penanaman rumput gajah memang sering dilakukan oleh masyarakat pada wilayah sempadan sungai. Karena wilayah tersebut juga dekat dengan air ketika musim hujan. Tanah yang ditanami juga dirawat oleh masyarakat dan tidak merusak saluran irigasi itu sendiri.

”Mungkin ada masyarakat yang menanami kacang hijau, tetapi dalam pengolahan tanahnya pun tidak merubah bentuk saluran irigasi. Apakah hal demikian salah, padahal kami juga tidak menuntut ketika lahan sempadan sungai digunakan untuk menimbun tanah hasil normalisasi saluran irigasi,” pungkasnya. (fn/FN/MK)