Posted on 02 Okt 2017
Warga yang cacat sejak lahir atau mengalami kecelakaan hingga cacat sejak kecil kini patut lega, pasalnya ada bantuan sosial yang kini disiapkan untuk mereka. “Untuk saat ini, bantuannya diperuntukkan bagi yang sudah terdaftar. Besarannya bantuan konsumtifnya sebesar Rp 2 jt per orang”, terang Bupati saat beraudiensi dengan perwakilan kaum difabel di ruang kerjanya, Senin (2/10).
Bagi yang belum terdaftar, Bupati menyarankan untuk segera berkonsultasi ke Dinas Sosial. “Karena untuk 2017 ini yang dianggarkan hanya untuk 85 difabel yang sudah terdaftar. Bagi yang belum terdaftar tidak bisa langsung dimasukkan ke daftar 2017 “, terang Haryanto.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menegaskan bahwa besaran bantuan yang perlu ditingkatkan tidak hanya melulu bantuan konsumtifnya saja, tapi ia berharap bantuan untuk usaha juga perlu ditingkatkan.
“Bukan hanya saja bantuan konsumtif saja tapi tetapi bantuan alat usaha misalnya mesin jahit juga perlu digagas. Bila tidak memungkinkan, maka bisa juga dengan cara pinjam pakai alat dari Dinas Sosial. Kan mungkin lama kelamaan kalau sudah memenuhi syarat bisa dihibahkan”, cetusnya.
Haryanto juga mengingatkan bahwa untuk mendapatkan bantuan harus punya badan hokum. “Karena bantuan itu tidak memandang difabel atau tidak. Dan untuk dapat badan hukum harus membuat kelompok usaha misalnya usaha jahit atau sejenisnya”, ungkap Bupati.
Suami Musus Indarnani ini pun mengapresiasi gagasan-gagasan kreatif kelompok difabel ini. “Saya mengapresiasi teman-teman difabel yang akan mengadakan bakti sosial penanaman pohon pada tanggal 5 november nanti di Kayen”, tuturnya.
Terkait dengan usulan adanya sekolah SDLB dikelola sendiri oleh kaum difabel, Bupati mengatakan akan mengkonsultasikannya dulu. "Akan saya konsultasikan, tapi saya tidak janji namun tetap saya konsultasikan pihak terkait", terangnya.
Di akhir pertemuan, Bupati berharap agar kaum difabel dapat mengoptimalkan dan memanfaatkan kelebihan dan bakat yang dimiliki. “Misalnya yang punya kelebihan menjahit kan lebih baik dikaryakan, bisa saja nanti hasilnya dipasang di pasar Pragolo atau di dinas-dinas terkait”, pungkasnya.(fn4/FN/MK)