Ini yang Harus Diperhatikan Jika Jalan Dilintasi Truk Muatan Pasir Tanpa Tutup

Posted on 09 Des 2017


Ini yang Harus Diperhatikan Jika Jalan Dilintasi Truk Muatan Pasir Tanpa Tutup

Ceceran tanah yang jatuh saat pengangkutan berserakan di jalan raya Jakenan menuju Juwana, Desa Ngebruk memakan korban. Puluhan pengendara motor terjatuh akibat licinnya jalan yang dipenuhi tanah bercampur dengan air hujan.

Melalui akun media sosial miliknya, Hidayat Aisyah menyebut hingga saat ini sudah ada sedikitnya 20 korban yang terjatuh di lokasi tersebut. Wanita yang mengunakan jilbab itu menuturkan maraknya pengangkut tanah ini sangat membahayakan keselamatan pengendara yang melintas.

“Truk pengangkut tanah ini semaunya saja lewat dijalan raya. Apa tidak ada larangan bagi mereka, apalagi yang membawa tanah, namun bagian atas truk tidak ditutupi,” cetusnya.

Ia berharap pemerintah harus tegas menindak pelaku pengangkut tanah tersebut, sesuai dengan dengan peraturan yang berlaku. Ia juga meminta pemborong dan pemilik truk bertanggungjawab.

“Harus betul-betul serius memandang permasalahan ini, tidak boleh dianggap sepele, karena ini menyangkut keselamatan nyawa orang lain,” ucapnya.

Sementara, Syaifuddin Zuhri salah satu pengendara mengaku hampir terjatuh saat melintas di jalan tersebut. “Kalau hujan jadi licin. Saya pernah selip dan nyaris jatuh,” katanya.

Terlebih saat hujan mengguyur jalan tersebut. Akibatnya, kendaraan sepeda motor roda dua melaju pelan. “Kalau kencang pasti terpeleset,” tambahnya.

Jika tak datang hujan, debu bertebaran dari tanah yang mulai kering. Terlebih jika angin berdesir mengakibatkan jalan yang berada diantara are tambak tersebut seakan tertutup debu. “Harus pakai helem full face. Kalau kagak, mata perih,” ujarnya.

Ia menduga ceceran tanah tersebut diakibatkan oleh truk pengangkut tanah yang melintas dari lokasi penimbunan lahan tambak yang dilakukan warga setempat.

“Saya harus memacu kendaraan dengan kecepatan rendah, lantaran mulai dari jalan yang masih belum diaspal hingga sekitar traffic light (pertigaan Ngebruk). Kondisi jalan licin karena baru saja diguyur hujan,” bebernya.

Pada kesempatan yang sama, warga Desa Sidomulyo, Zuhruful Alam menambahkan, seharusnya para pengemudi truk atau pemilik proyek juga memperhatikan dampak yang diakibatkan. Ketika roda kendaraan yang masih terdapat gumpalan tanah melintas di jalan raya. Setidaknya, para pekerja juga segera membersihkan lokasi tersebut.

“Tetapi kenapa saat tanah masih tercecer tidak segera dibersihkan. Padahal, pengerjaan penimbunan lahan tersebut biasanya berlangsung hingga sore hari. Kalau kecelakaan yang tanggungjawab siapa?” Tanya dia.(fn/FN/MK)