Ini yang Harus Dilakukan agar Pati Jadi Smart City

Posted on 30 Okt 2017


Ini yang Harus Dilakukan agar Pati Jadi Smart City

Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar Kabupaten Pati menjadi Smart City sesuai Nawacita yang menjadi program Presiden JokoWidodo. Untuk mencapai itu, pemerintah kabupaten (pemkab) Pati harus meningkatkan infratruktur yang memadai.

Selain itu, Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai masing-masing bidang, sistem Aplikasi yang memadai serta Regulasi sebagai payung hokum juga harus ada terlebih dahulu.

Kepala Seksi Pelayanan Pengelolaan dan Pengembangan Aplikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Priyono Arief Fadillah mengatakan, pemerintah pusat menargetkan 100 smart city pada 2019 diseluruh Indonesia.

“Kuota tersebut akan di bagi tiga tahapan yakni 2017 ditargetkan 25 kabupaten/kota,  2018 ditargetkan 50 dan 25 kabupaten/kota di 2019. Hal tersebut harus bisa tercipta jika ada pemahaman semua Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) untuk mewujudkannya,” ucapnya.

Untuk saat ini, Pati mendapatkan urutan 21 dari kriteria E- Goverment dari 35 Kabupaten/Kota. Sehingga Pati harus lebih meningkatkan kreteria tersebut agar bisa mendapatkan nilai lebih dari kabupaten lainnya.

“Untuk diwilayah pantura timur yakni Kudus,  Pati,  Jepara.  Untuk Kudus mendapatkan peringkat enam sedang kan Jepara berada diatas Pati. Pati masih tertinggal diantara kabupaten se-Karisidenan Pati, "paparnya.

Kunjungan kedareah yang sudah menjadi Kabupaten/Kota Smart City juga menjadi langkah yang pas untuk menciptakan Pati Smart City. Pihaknya melakukan studi banding di Manado dan Semarang. Kebanyakan daerah tersebut digerakan oleh Walikota sebagai inisiator dalam mewujudkan smart city.

"Yang dibutuhkan orang-orang yang berkonsentrasi di bidang smart city. Sehingga, nantinya harus bisa fokus dalam pengembangan smart city,"terangnya.  

Menurutnya, semua aplikasi yang ada di OPD juga harus terintregarasi di Diskominfo. Sehingga dapat dikembangakan tidak ketergantungan dengan pihak ketiga secara terus menerus. “Kalau setiap OPD membuat aplikasi sendiri-sendiri pemahamannya akan berbeda dalam pengembangan Pati,” imbuhnya.

Ditambahkan Ketua Karang Taruna Pati Saiful Arifin mengatakan, agar Smart City dapat diterapkan di Kabupaten Pati, semua OPD harus mempunyai satu tujuan dan kesepahaman untuk mengembangkan Pati.

"Semua harus berfikir kemajuan Pati, OPD bukan berjalan sendiri-sendiri dengan kepetingannya masing-masing.  Semuanya harus disatukan dalam mewujudkan hal tersebut, " Imbuhnya.(fn/FN/MK)