Posted on 23 Nov 2017
Keberhasilan puskesmas dalam menyehatkan masyarakat bukan diukur dari fasilitas tetapi ditentukan dengan jumlah masyarakat yang berobat di puskesmas tersebut. Hal ini dikarenakan, banyak yang beranggapan bahwa kelengkapan pelayanan puskesmas harus lebih diutamakan. Padahal, hal tersebut bukan tolak ukur keberhasilan puskesmas.
Menurut Kepala Puskesmas Pucakwangi I, Sutopo, sekarang ini upaya puskesmas bukan lagi upaya kesehatan masyarakat (UKM). Tetapi, saat ini prosentase antara upaya preventif (pencegahan) dan upaya promotif (peningkatan) harus jauh berbeda. “Jadi k 70% merupakan upaya preventif dan 30% merupakan upaya promotif,” jelasnya.
Meski kemajuan fasilitas seperti rawat inap dan sebagainya juga perlu. Namun selama ada masyarakat yang berobat ke puskesmas, berarti fungsi puskesmas tersebut dalam melakukan upaya preventif termasuk gagal. Puskesmas baru akan dianggap berhasil ketika masyarakat yang sehat datang ke puskesmas hanya untuk cek kesehatan.
“Meski demikian, terkadang upaya preventif puskesmas masih terganjal dengan kebiasaan buruk masyarakat yang acuh dalam memperhatikan kesehatannya,” imbuhnya.(fn/FN/MK)