Posted on 06 Jun 2018
Kegiatan takbir keliling kini mulai disorot oleh sejumlah pihak. Dalam perkembangannya, malam jelang 1 Syawal tak lagi digunakan untuk memperkhusyuk dan memperbanyak kalimat takbir lagi. Polres Pati bahkan tahun lalu sempat menemukan miras pada kendaraan para peserta takbir keliling.
Keberadaan miras yang berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan itulah yang mendatangkan keprihatinan sejumlah pihak termasuk Bupati Pati Haryanto.
"Untuk mengurangi resiko terjadi bentrokan saya sudah membuat edaran dan jauh-jauh hari sudah sering mensosialisasikan agar takbir keliling tidak boleh keluar desa, jadi cukup di adakan di desa setempat saja", terang Bupati usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi di Alun-Alun Pati pada Rabu (6/6).
Menurut Haryanto, kebijakan yang diambilnya tersebut telah direspon baik oleh para tokoh masyarakat dan kepala desa. "Kekhawatiran mereka juga sama yaitu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan", imbuh Bupati.
Pada kegiatan yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin dan Forkompimda tersebut Bupati juga menyampaikan tentang kendaran dinas yang tidak boleh dipakai mudik. "Iya, itu sudah kita sampaikan ke semua OPD, pada intinya sesuai dengan himbauan pemerintah pusat", tegas Bupati.
Untuk penyimpanan mobil SENDIRI, lanjut Haryanto, cukup di masing-masing kantor OPD setempat dikarenakan pihaknya tidak mempunyai tempat yang cukup untuk parkir semua kendaraan dinas.
Usai membacakan amanat Kapolri Jendral Tito Karnavian, Bupati Pati pada sesi wawancara menjelaskan bahwa Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2018 ini untuk meningkatkan sinergi semua instansi guna memberi rasa nyaman dan aman warga selama Idul Fitri 1459 H. Gelar apel lantas diakhiri dengan pemeriksaan kendaraan dan pemusanahan 5193 botol miras hasil operasi Polres Pati. (fn2 /FN /MK)