Posted on 16 Okt 2017
Musim penghujan yang datang akan berpengaruh terhadap produksi garam petani di Kecamatan Trangkil. Sebab, adanya hujan mengurangi jumlah panen petani, sehingga stok garam di gudang milik petani juga menipis.
Petani Garam Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil Sugiman mengatakan, stok garam yang ada pada tahun ini tidak akan mencukup hingga musim kemarau yang akan datang. Lantaran petani garam hanya mengalami panen raya beberapa hari saja pada musim kemarau tahun ini.
“Ditambah lagi dengan curah hujan yang tidak menentu dan membuat para petani garam harus bekerja ekstra agar lahan bisa tetap menghasilkan garam,” bebernya.
Harga garam sendiri imbuhnya, beberapa waktu terakhir juga cenderung mengalami peningkatan. Saat ini, harganya sudah berada dikisaran Rp 1.200 hingga Rp 1.300 perkilogram. “Sebab, bisa dipastikan setelah hujan turun harganya pasti meningkat,” jelasnya.
Petani garam lainnya, Bunyamin warga Desa Asempapan, Trangkil mengungkapkan, pada musim kemarau tahun ini para petani cenderung tidak bisa terlalu banyak menyimpan garam ke tempat penyimpanan. Sebab, harga garam yang cenderung terus berada dikisaran Rp 1.000 perkilogram membuat para petani menjual setiap hasil garam yang dimiliki ketika sudah berjumlah banyak. (fn/FN/MK)