Posted on 16 Sep 2017
Sempat mengalami penurunan pascalebaran, harga batu bata merah dari perajin perlahan naik. Hal itu dikatakan Aziz, 30 seorang perajin batu bata merah di Desa Dukuhseti kemarin.
Ia mengatakan, saat ini harga batu bata merah berkisar antara Rp 450 ribu sampai Rp 550 ribu per 1000 biji. “Bulan-bulan sebelumnya, terutama pas lebaran sempat di harga Rp 300 ribu per 1000 biji, karena permintaan turun. Jadi, kami terpaksa menjual dengan harga yang rendah. Daripada barang tidak segera terjual,” katanya.
Selain itu, naik turunnya harga batu bata merah juga sangat tergantung cuaca. Tepatnya dalam tahap proses pengeringan yang masih mengandalkan panas matahari. “Kalau cuacanya bagus, seminggu bisa kering. Jadi stok bisa banyak. Kalau hujan, pengeringannya lebih lama lagi. Jadinya stok berkurang. Hal itu memicu naik turunnya harga,” paparnya.
Warga RT 03 RW 01 Desa Dukuhseti itu mengungkapkan, mayoritas warga di desanya memang membuat batu bata merah. Proses produksinya menggunakan peralatan manual, seperti penggunaan alat cetak menggunakan lempeng kayu yang terdiri dari dua petak dengan ukuran tertentu.
“Semua pakai alat tradisional. Baik untuk mencetak maupun pengeringannya. Ada yang ukuran kecil, sedang ada yang besar. Kalau punya saya ini, ukurannya sedang,” ungkapnya.
Dalam sekali proses, Aziz mengaku, dengan cuaca yang mendukung dirinya sanggup menghasilkan 800 biji batu bata merah. Dalam seminggu bisa dilakukan sampai tiga kali proses pembuatan.
Warga lain Arifin,34, menambahkan, batu bata merah dari Desa Dukuhseti sudah dikenal luas di Kabupaten Pati bahkan hingga ke luar kota. “Biasanya yang langganan itu Solo, Jogja dan Pekalongan,” terangnya.
Meski kondisi cuaca sulit diprediksi, namun fluktuasi harga batu bata merah tetap terjaga. Hal itu disebabkan penentuan harga yang telah menjadi kesepakatan para perajin di daerahnya. “Harga dari kesepakatan bersama. Meski tidak ada kelompoknya, semuanya merata. Tapi ya karena tidak ada kelompok jadi stok yang bisa dilayani ya kisaran 30 ribu biji. Kalau kelompok kan bisa sampai 100 ribu biji,” pungkasnya. (fn/FN/MK)