Posted on 21 Des 2017
Hama tikus resahkan petani kacang hijau Desa Ngastorejo, Jakenan, Pati. Serangan hama tersebut bahkan bisa akibatkan penurunan hasil panen kacang hijau hingga 75%. Keadaan ini semakin membuat petani kebingungan.
Menurut warga RT02/RWII Desa Ngastorejo, Karsono mengatakan, memang ketika hujan masih turun beberapa waktu lalu hama tikus tidak ada. Tetapi jelang masa panen biasanya serangan hama tikus semakin parah.
“Ditambah lagi, tanaman yang dimakan hama tikus biasanya tanaman kacang hijau yang masih muda. Bahkan, akhir-akhir ini hama tikus juga menyerang tanaman yang sudah siap panen,” bebernya.
Kerugian yang di akibatkan hama tikus, cenderung tinggi.Sebab yang diserang adalah batang tanaman kacang hijau bagian bawah. Bahkan, satu petak sawah ukuran 3.000 meter kubik yang biasanya bisa menghasilkan panenan sekitar 3 kwintal. Ketika diserang hama tikus, hanya bisa menghasilkan panenan sekitar 75kilogram saja.
“Sehingga tanaman langsung tumbang dan mati. Bahkan, kacang hijau dari tanaman yang tumbang sudah tidak bersisa karena dimakan tikus,” paparnya.
Tambar warga RT04/RWII Desa Ngastorejo, juga menambahkan, padahal beberapa waktu lalu petani sudah mengalami gagal panen dan kerugian karena harus melakukan tanam ulang hingga 4 kali. Tetapi, beberapa petani juga ada yang hanya mengalami tanam ulang 2 kali.
“Padahal, setiap kali tanam. Petani harus mengeluarkan biaya sekitar Rp500.000 hingga Rp1.000.000 untuk satu kali tanam,” jelasnya.
Petani berharap, ada bantuan dari pihak terkait untuk penanggulangan hama tikus. Sehingga para petani tidak kembali dibingungkan oleh hama tikus yang siap menyerang tanaman milik petani setiap saat. (fn/FN/MK)