Posted on 02 Des 2017
Jumat(1/12), Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Kemenkominfo RI bersama Dinas Kominfo Pati dan Anggota DPR Evita Nursanty menggelar diskusi publik bertajuk “Memaksimalkan Teknologi untuk Bisnis Startup” di The Safin Hotel Pati.
Dalam diskusi publik yang diikuti lebih dari 500 pemuda dari berbagai organisasi di Pati tersebut, Wakil Bupati hadir untuk membuka acara. Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin dengan penuh rasa bangga memperkenalkan karang taruna Kabupaten Pati yang sudah ia perkenalkan dengan bisnis startup.
Di hadapan para peserta yang terdiri atas karang taruna, Banteng muda, Pati bumi blogger, GP Ansor, dan NU, Safin menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya untuk acara ini. "Saya apresiasi karena dapat mengedukasi masyarakat khususnya kaula muda, memberi pemahaman era jaman sekarang dimana dengan kecanggihan teknologi juga sudah mulai merambah ke Pati", terang Safin.
Safin yang juga ketua karang taruna Kabupaten Pati ini pun lantas mempaparkan aplikasi KIOS ON untuk STARTUP awal karang taruna di Pati. "Sekarang jamannya teknoligi baik itu telekomunikasi mau pun informasi untuk ini kita di Pati memanfaatkan aplikasi KIOS ON. Dengan aplikasi ini kita bisa melakukan transaksi antara lain jual pulsa hp, pulsa listrik hingga transfer uang. Dan menariknya, ini bisa difungsikan di setiap RT/RW yang lebih tepatnya untuk desa-desa yang jauh dari perkotaan, ungkap Wabup.
Diakui Safin di Pati, jaringan minimarket sulit dibendung keberadaannya. "Nah aplikasi ini salah satunya untuk menyeimbangi hal tersebut yang mana aplikasi ini sama dengan yang dipunyai minimarket tapi bedanya punyanya karang taruna ini tak nampak karena hanya ada di handphone masing masing. Tapi walau di handphone, fungsinya tak kalah dengan yang di minimarket. ", jelasnya. Jadi, lanjut Safin, setiap RT/RW nantinya bisa memaksimalkan transaksi di situ, sehingga tak perlu lagi masyarakat bertransaksi di minimarket.
Kios on ini pun, lanjut Wabup, bisa berfungsi untuk usaha sampingan dan menambah penghasilan. "Dengan sering bertransaksi semakin banyak maka poin dan bonus bonus pun bertambah. Dan bagi yang tak punya modal di sini pun menyediakan modal dengan jangka waktu 14 hari kembali dengan besar pinjaman 1-7 juta tanpa jaminan", jelas Safin. Yang tak kalah membanggakan, untuk transaksi, khususnya di pantura timur, KIOS ON mempercayakannya kepada karang taruna Kabupaten Pati.
"Karang Taruna umumnya imagenya dikenal hanya bisa minta sumbangan karena itu, KIOS ON ini juga ingin mengubah image itu", harap Safin Ia ingin karang taruna dapat melakukan hal positif hingga mampu mendapatkan penghasilan untuk kas sendiri. "Ya tentunya dengan mengelola ini dan jangan khawatir KIOS ON ini sudah masuk di bursa", ungkap Safin.
Senada dengan Wabup, dalam paparannya, Anggota DPR RI Evita Nursanty pun mengajak warga Jawa Tengah, terutama Pati untuk menyambut era e-commerce sebagai sarana untuk berwirausaha. “Dunia usaha kecil dan menengah (UKM) di Jawa Tengah mencapai 4,2 juta, termasuk di Pati. Karena itu, saya minta warga Pati bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan bisnis yang digeluti,” ujar Evita.
Saat ini, sambung Evita, ada banyak program yang dipersiapkan pemerintah dalam pengembangan UKM yang memanfaatkan teknologi internet. Salah satunya, program UMKM Go Online, 1.000 Startup Digital, Satu Juta Nama Domain, Sejuta Petani dan Nelayan Go Digital, serta program berbasis teknologi lainnya. Program tersebut yang menurut Evita harus disambut dan dimanfaatkan dengan baik. Terlebih, Kabupaten Pati dinilai memiliki banyak potensi ekonomi berbasis internet seperti batik khas Pati.
“Pati punya banyak potensi. Batik khas Pati itu bisa dipromosikan dan dijual melalui e-commerce. Batik Pati itu keren sekali, bisa dikenalkan dan dijual kepada pembeli online supaya dikenal dunia,” papar Evita. Sementara itu, Direktur Umum BP3TI Kemenkominfo Fadhilah Mathar menjelaskan, pemerintah saat ini sedang menggalakkan program Merajut Beranda Nusantara melalui Teknologi Informasi. Sebab, tujuh dari delapan orang terkaya di dunia dikuasai orang-orang yang berbasis teknologi.
Artinya, orang-orang berpengaruh di dunia tidak lepas dari teknologi. Karena itu, dia juga mengajak warga Pati agar bisa memanfaatkan era digital untuk kesejahteraan. Wakil Bupati Pati Saiful Arifin menambahkan, Pati saat ini sudah mulai menggerakkan sektor ekonomi dengan pemanfaatan teknologi digital. Pasalnya, e-commerce menjadi bagian dari program Noto Projo Mbangun Deso yang dicanangkan Pemkab Pati.
“Pemkab fokus dalam program pengentasan kemiskinan dan pengangguran melalui sektor ekonomi. Itu bisa didukung dengan pemanfaatan teknologi. Karena itu, saya berterima kasih kepada Kemenkominfo dan DPR RI yang sudah memilih Pati untuk menyosialisasikan redesain USO sebagai upaya memaksimalkan teknologi dalam bisnis,” pungkas Arifin. (fn4 /FN /MK)