Posted on 07 Nov 2017
Sebagai sarana pemberdayaan dan peningkatan kompetensi, para guru Bahasa Indonesia yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah (KKMTs) Margoyoso menggagas sebuah buku terkait Kurikulum 2013 (Kurtilas).
Di dalam buku yang berisi ringkasan materi ajar tersebut digadang dapat menjadi buku pegangan siswa. Hal itu ditujukan untuk memudahkan pencarian referensi berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kurtilas.
Ketua KKMTs Margoyoso M. Taufiq Hidayat mengatakan, penyelenggaraan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia se-KKMTs Margoyoso tersebut berlangsung di MTs Manahijul Huda, Ngagel, Dukuhseti.
Kegiatan itu, menindaklanjuti program kerja KKMTs yaitu membuat buku yang berisi ringkasan materi dan soal 11 Mapel (Mata Pelajaran) yang disesuaikan dengan Kurtilas. Dengan adanya buku tersebut, kata Taufiq, dapat meringankan siswa dalam mencari sumber materi."Saya mengapresiasi hasil dari MGMP tentang penyusunan ringkasan materi Kurtilas. Kami harap bisa berhasil dengan karya untuk kepentingan bersama," ungkapnya.
Kepala MTs N Margoyoso tersebut memaparkan, sebagai langkah pembenahan untuk menjadi guru profesional, harus ada produk yang dihasilkan. Selain itu, dirinya juga menyambut hangat munculnya gairah berpacu dalam prestasi dalam wadah KKMTs yang dipimpinnya."Agar tidak sia-sia, harus ada produk. Nah, berpacu dalam prestasi itu yang kami kehendaki. Selain itu kami ingin ada ahli dalam penyusunan soal untuk PTS se KKMTs," ujarnya.
Sementara itu, guru bagian kurikulum di KKMTs Margoyoso, Ahmad Ruman Masyfu, menambahkan, dalam pelaksanaan penyusunan tersebut, para tim MGMP dibagi dalam berbagai kelompok guna penyusunan ringkasan materi pelajaran dan soal kurikulum 2013.
"Program yang baru dilaksanakan ini menggunakan pembiayaan dari kas KKM yang kemudian memberikan kebebasan pengelolaan dari masing-masing kelompok mata pelajaran," jelasnya.
Guru lain, Jami'in, mengatakan, segala persoalan terkait Kurtilas yang melingkupi seluruh mata pelajaran, memang harus dipecahkan. Terutama melalui MGMP. Yakni para guru memiliki konsep yang jelas untuk pelajaran bahasa indonesia yang terdiri dari materi dan buku. Selain itu juga menyatukan presepsi, menimba pengalaman, mengetahui pembuatan RPP dan memiliki LKS MGMP Bahasa Indonesia.
"Nantinya pembuatan Modul itu untuk siswa MTs. Dalam prosesnya, juga sebagai sarana pemberdayaan dan peningkatan kompetensi, para guru Bahasa Indonesia," ungkapnya.(fn/FN/MK)