Posted on 27 Mei 2018
Gerakan Santri Menulis yang dilaksanakan di pondok pesantren Mamba'ul Ulum desa Pakis kecamatan Tayu pada Sabtu (26/5) dihadiri oleh Bupati Pati Haryanto, Kabag Humas Rasiman, Kasubbag Publikasi dan Dokumentasi Rizki Hermanu serta Wakil Pimpinan Redaksi Suara Merdeka Triyanto.
Pada kesempatan itu Bupati menyampaikan, gerakan santri menulis diharapkan mampu menjadi salah satu sarana untuk mencegah penyebaran berita-berita yang tidak jelas kebenarannya atau hoax.
Bupati menjelaskan, data Kemenkominfo menyebutkan, per tahun kurang lebih ada 800 ribu berita hoax yang terpublikasi dan menyebar ke masyarakat. "Ini tentu saja menjadi sebuah hal buruk yang harus disikapi bersama-sama," ujar Bupati.
Dengan mengambil tema "Membudayakan Santri menulis", kegiatan ini diharapkan Bupati mampu membawa semangat dan budaya baru bagi para santri dan keluarga besar pondok pesantren untuk menulis.m"Kegiatan ini juga akan sangat bermanfaat dan mendukung Gerakan Santri Menulis yang beberapa tahun belakangan ini telah berjalan," tegasnya.
Gerakan menulis bagi santri ini, menurut Bupati sangat positif untuk meningkatkan pengetahuan tentang upaya menulis yang baik dan bisa mengembangkan diri dalam dunia jurnalistik, sehingga wawasan santri akan berkembang. "Selain itu melalui menulis potensi daya pikir santri bisa lebih meningkat dan kreatif karena akan selalu mencari tahu tentang peristiwa dan kegiatan sehingga wawasan dan ilmu santri pasti akan berkembang baik," terang ayah dari dua orang anak ini.
Haryanto pun berpesan kepada para santri untuk memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. "Seraplah ilmu yang disampaikan oleh para narasumber yang sangat berkompeten dalam ilmu jurnalistik," pungkas Bupati. (po3/PO/MK)