Posted on 03 Agu 2017
Apa yang identik dengan gas melon. Murah, sering habis dan langka. Mungkin ketiga hal itulah yang kerap membuat masyarakat masih mengidolakannya. Padahal gas ukuran 3 kilogram itu, hanya untuk masyarakat tak mampu.
Ahmad Warga Desa Sukoharjo Kecamatan Margorejo, Pati mengaku, kalau untuk kebutuhan rumah tangga menggunakan gas melon mungkin tidak terlalu berdampak. Masalahnya ada yang menggunakan gas subsidi untuk kebutuhan industri.
“Gas melon sering habis dipakai pedagang, mereka digunakan untuk usaha. Bukan untuk kebutuhan rumah tangga, malah tidak di tindak tegas atau di razia. Dan itu sudah menjadi rahasia umum, pemerintah malah, pura-pura tidak tahu,”ujarnya.
Sehingga kelangkaan gas terjadi di Pati dan di kabupten lainnya. Pemerintah bisa langsung mendatangi pedagang untuk melakukan sidak, tanpa menunggu penelusuran. Karena banyak dijalan-jalan.
“Itu yang dijalan banyak yang mengunakan gas 3 kilogram, langsung saja didatangi kalau mengunakan gas melon. Di ganti langsung dengan tabung bright gas nantinya akan jera,”Imbuhnya.(fn/FN/MK)