Posted on 04 Nov 2019
Dalam kesempatannya ke Kabupaten Pati Senin (4/11), selain mengunjungi Goa Pancur dan meresmikan BUMDes Sehat, Ganjar Pranowo didampingi Bupati Pati Haryanto dan jajaran Forkopimda Pati , juga menyempatkan diri berkunjung ke Vihara Saddhagiri yang merupakan vihara terbesar di Kabupaten Pati.
Menurut Gubernur Jateng itu, Desa Jrahi yang berada di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati layak dijadikan percontohan dalam hal kerukunan dan toleransi.
"Masyarakat Desa Jrahi ini menarik. Kepala desanya dari agama minoritas, yakni Buddha. Bahkan ia sudah dua kali menjabat, mau tiga kali. Hal ini menunjukkan bahwa politik identitas tidak terlalu laku di sini," ungkapnya.
Karena politik identitas tidak mengental di Desa Jrahi, sebut Ganjar, masyarakat bisa hidup guyub rukun. Pada akhirnya, hal ini mendorong terwujudnya kesejahteraan.
"Desa ini memang pantas disebut sebagai Desa Pancasila. Kita harus banyak belajar dari desa ini. Mereka menjaga perbedaan dengan baik, menjunjung toleransi. Sehingga desa ini layak jadi percontohan dalam hal kerukunan," jelasnya.
Ganjar berharap, masyarakat setempat bisa menunjukkan pada dunia, bahwa dari ujung ke ujung Desa Jrahi, semuanya bisa hidup berdampingan dengan baik.
"Inilah sejatinya Bhinneka Tunggal Ika. Inilah sejatinya Pancasila. Dan ini bisa kita temukan di sini, di sebuah desa di pucuk gunung yang sangat jauh dari Jakarta. Yang sangat jauh dari pemberitaan-pemberitaan,“ ungkapnya.
Untuk diketahui, sebagaimana disampaikan Kepala Desa Jrahi Surani, di Desa Jrahi terdapat empat kelompok masyarakat berdasarkan agama yang dianutnya. Keempat agama tersebut, diurutkan dari mayoritas, ialah Islam, Kristen, Buddha, dan aliran kepercayaan. Meski menganut berbagai macam kepercayaan, tapi masyarakat Jrahi selalu hidupnya rukun. Tidak ada masalah,“ tegas Surani. (po2/PO/MK)