Gagal Melaju ke 12 Besar, Tim Persipa U-17 Dibubarkan

Posted on 05 Sep 2019


Gagal Melaju ke 12 Besar, Tim Persipa U-17 Dibubarkan

Kabid Keolahragaan Dinporapar Pati Kardi mengatakan meski Persipa U-17 sudah selesai mengarungi Piala Soeratin U-17 Jawa Tengah, segenap tim dan manajemen harus tetap bersyukur. "Alhamdulillah kita masih di rangking 3 di atas PSIR Rembang. Setidaknya bukan juru kunci," ujarnya.

Sementara itu Manajer Persipa U-17 Jumani berharap para pemain tidak putus asa. Sedikit patah hati ketika kalah itu wajar. Tapi menang-kalah itu proses tergantung dengan ikhtiar bersama. "Persiapan kita kemarin memang kurang dari segi waktu. Waktu kalian untuk bergabung dan berlatih bersama saya pikir kurang," jelas Jumani.

Tak lupa Jumani juga berpesan pada para pemain untuk terus berlatih keras demi mengembangkan kemampuan. "Kalau kalian punya ekspektasi yang tinggi dalam dunia sepak bola, harus fokus menekuni dunia sepak bola. Kalau kalian berlatih luar biasa, kalian akan menjadi pemain yang luar biasa. Sebaliknya kalau berlatihnya biasa-biasa saja, ya menjadi pemain biasa saja," imbuh Kepala BKPP Pati itu.

"Kita harus berjuang. Yakinkan pemangku kepentingan bahwa sepak bola memiliki peran untuk memajukan Kabupaten. Kita harus berprestasi dulu. Kalau kita dari bawah sudah tidak berprestasi, nanti persepsi negatif bahwa sepak bola tidak banyak berkontribusi pada pengembangan daerah akan terus berlanjut," ujarnya.

Sementara itu Pelatih Persipa U-17 Eko Supriyanto mengatakan, sebetulnya dirinya merasa malu. Sebab ia merasa timnya telah difasilitasi oleh manajemen dengan cukup baik. Namun hasil yang diraih tidak maksimal.

"Tapi walaupun hasilnya kurang memuaskan. Kami yang ditunjuk berusaha sebaik mungkin agar tidak tertinggal dari tim daerah lain. Kami berusaha agar tidak tampil memalukan. Dengan kalimat itu, kami termotivasi untuk meningkatkan performa anak-anak kami dengan program latihan seminggu lima kali," terang Eko.

Latihan intensif ini lanjutnya dimaksudkan agar para pemain bisa segera beradaptasi dengan pola permainan yang ia terapkan. "Namun setelah kami coba ternyata membentuk karakter pemain juga butuh waktu. Kami sudah berupaya semaksimal mungkin. Kami juga punya tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas permainan sehingga kami harus membenahi teknik dan memperkenalkan pola taktik," pungkas Eko. (po3/PO/MK)