Fotografer Ini Kritisi Pelaku Seni Pertunjukan di Pati

Posted on 01 Des 2017


Fotografer Ini Kritisi Pelaku Seni Pertunjukan di Pati

Keberadaan media sosial menjadi dimensi tersendiri bagi para penikmat seni pertunjukan. Oleh karena itu, suguhan langsung di atas panggung diharapkan juga memperhitungkan ketepatan sisi fotografi. Hal itu diungkapkan Imam Budi Cahyono, perupa yang kini menekuni dunia fotografi. 

Menurut Imam, media sosial telah menjadi bagian dari setiap seni pertunjukan. Bukan hanya para penonton yang langsung mendatangi lokasi pertunjukan. "Saya menyebutnya para pemirsa baru. Sekarang ini, harus menjadi pertimbangan bagi para penyaji seni pertunjukan," ungkapnya.

Dia memaparkan, keberadaan laku cerita di atas panggung tidak bisa lepas dari momen dramatik yang turut mengizinkan para fotografer untuk mengambil gambar. Sehingga bukan hanya menyuguhkan rentetan cerita yang terus berjalan tanpa ampun.

"Terutama dalam hal gerak dan pencahayaan. Gerakan terlalu cepat juga menyulitkan para fotografer untuk mengambil gambar. Sehingga diperlukan momen, sekian detik untuk berhenti," jelasnya. 

Bukan hanya tentang pergerakan tokoh di atas pangung, Imam, menambahkan, tidak kalah penting juga pencahayaan dan pilihan warna. Tentu saja, kata dia, jika pencahayaan minim membuat kualitas foto yang diambil juga berkurang. "Sesuatu yang memiliki warga kontras lebih mudah dideteksi sensor kamera," imbuhnya. 

Berbagai hal tersebut, kata Imam, menjadi sangat penting sejalan dengan keberadaan para pemirsa baru di dunia maya. Sebab, penonton seni pertunjukan seperti drama teater, ketoprak, tari dan lain-lain, bukan hanya yang hadir langsung di lokasi pertunjukan. 

Imam menyontohkan, keberadaan pemirsa baru seni pertunjukan kurang diperhatikan oleh penyaji lakon Widji yang disuguhkan oleh Teater Minatani di Gedoeng Joeang 45. "Bayangkan jika sebuah foto pentas teater, diunggah ke media sosial, yang menonton bisa ratusan bahkan ribuan. Mereka inilah para pemirsa baru yang juga harus diperhatikan," jelasnya. (fn/FN/MK)