Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis IT

Posted on 28 Des 2017


Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis IT

Pemerintah Kabupaten Pati terus mendorong para pelaku industri ekonomi kreatif untuk mulai menggunakan teknologi informasi yang ada. Upaya tersebut dilakukan oleh Dinporapar dengan adakan kegiatan sosialisasi pengembangan ekonomi kreatif pada pelaku industri kreatif di sanggar kegiatan belajar (SKB) Pati.

Hal ini bertujuan untuk menyasar pangsa pasar yang lebih luas, terlebih ditingkat nasional dan internasional. Terlepas dari itu, untuk mewujudkan hal tersebut, pada kali ini pemerintah menyasar para generasi muda.

Kepala Dinporapar, Sigit Hartoko mengatakan, hal ini membuktikan bahwa pembkab sudah memperhatikan para pelaku ekonomi kreatif. Sebagaimana yang diatur oleh kepres tahun 2015, tentang pembentukan badan ekonomi kreatif.

“Kami ingin, pada 2018 ada beberapa program unggulan di ekonomi  kreatif di Pati. Kami ingin, memberikan 10 produk unggulan dengan 16 subsektor ekonomi kreatif dan akan kami 3 usaha yang akan kita dorong agar pertumbuhannya cepat,” bebernya.

Sigit juga mengatakan, ekonomi kreati yang dimaksut adalah, seperti halnya advertising, video, dan filem yang berbasis IT. Disamping itu, pihak nya juga ingin mendoro fasiona bati.

“Sekedar gambaran saja, untuk industri kreatif di Pati lebih ke fasion batik, serta untuk advertisingnya adalah iklan yang cerdas,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, kepala bidang pengembangan sumberdaya manusia, pariwisata dan ekonomi Provinsi Jawa Tengah, Triyono menambahkan, pihaknya beraharap juga ada perhatian untuk memanfaatkan industri pertunjukan seperti ketoprak. Lantaran, Pati juga mewarnai pementasa ketoprak yang ada di Jawa Tengah.

“Meski ada kelompok ketoprak di kabupaten lain, tetapi jumlahnya tidak sebanyak di Pati,” ucapnya.

Ketika industri pementasan ini ujarnya, disasar untuk pengembangan objek wisata. Diharapkan ada pengemasan baru, sebab selama ini pementasan ketoprak memiliki durasi yang lama. Setidaknya, ketika di kolaborasikan dengan objek wisata, pementasa ini bisa dimodifikasi dengan durasi 1 hingga 2 jam saja. Sehingga, nantinya bisa menarik minat wisatawan untuk menonton.

“Jadi kami harap setiap kabupaten nantinya ada cirikhas yang berbeda. Sehingga, di Jawa Tengah sendiri banyak nantinya spot-spot wisata,” tandasnya.(fn/FN/MK)