Dewan Pertimbangan Presiden Sebut Desa di Pelosok Pati Ini Sebagai Miniatur Indonesia

Posted on 12 Okt 2017


Dewan Pertimbangan Presiden Sebut Desa di Pelosok Pati Ini Sebagai Miniatur Indonesia

Desa ini terletak jauh dari ibukota kabupaten Pati namun hari ini namanya tiba-tiba menjadi sorotan lantaran pujian yang dilontarkan oleh Tim Kajian Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) saat berkunjung langsung di desa tersebut. “Senang, bangga dan apresiasi yang tinggi untuk desa ini. Desa Karangsari Kecamatan Cluwak bak miniatur Indonesia”, ujar Ketua Tim Kajian Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Julie Trisnadewani  dalam sambutannya saat mengunjungi desa yang berjuluk Desa Pancasila itu.

Kunjungan pada Kamis (12/10) itu memang difokuskan untuk melihat hasil sosialisasi penerapan nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Pati. Salah satu agenda pentingnya adalah untuk berkunjung dan berdialog langsung dengan masyarakat di desa Pancasila.  “Kita ingin lihat sejauh mana pencapaian sosialiasi penerapan nilai-nilai Pancasila hingga ke pelosok”, imbuh Julie. Selain itu, pihaknya juga ingin menggali tingkat capaian sosialisasi Pancasila dengan pemanfaatan media sosial maupun media massa yang ada di daerah.

“Di Pati tim kajian memasuki tahun ketiga. Di tahun ketiga ini, kita ingin menggali bagaimana sosialisasi melalui media apa saja. Entah melalui media sosial, atau media pemutaran film, maupun melalui media yang ada sekarang, atau melalui media-media apalagi yang efektif di daeah untuk mensosialisasikan Pancasila,” terangnya.

Karangsari dipilih lantaran masyarakat di desa itu mampu hidup rukun walau dalam keberagaman agama. “Masyarakat bisa hidup  berdampingan, rukun dan gotong royong selama puluhan tahun tanpa melihat perbedaan keyakinan. Hal ini bisa dilihat dengan adanya bangunan masjid, gereja, dan vihara yg berdiri di satu lingkungan atau boleh dikatakan berdiri berdampingan”, terang Ismiatun, Kepala Desa Karangsari dalam sambutannya. Selain itu, lanjut Ismiatun, ada beberapa keluarga dalam satu rumah menganut keyakinan yang berbeda

Sekretaris Daerah (Sekda) Pati Suharyono yang juga hadir dalam kesempatan itu juga mengatakan bahwa meski  wilayah Pati luas dengan 406 desa/kelurahan serta berpenduduk 1,3 juta jiwa, namun kehidupan umat beragama berjalan kondusif. “Bahkan, sinergitas yang dibangun bersama TNI/Polri dan Pemerintah Kabupaten terbukti mampu memunculkan beberapa desa Pancasila di Pati. Mereka semua guyup rukun saling menghargai”, terang Suharyono.

Tim Kajian Wantimpres berharap masyarakat setempat bisa lebih banyak menggali potensi dan kelebihan-kelebihan yang ada di desa Karangsari sehingga bisa menjadi contoh untuk daerah lain. “Kami  mengajak kaum muda desa untuk juga lebih giat memperkenalkan dan mempromosikan desa mereka lewat media sosial”, pungkas Ketua Tim Wantimpres. (fn2/FN/MK)