Posted on 09 Jan 2018
Kondisi Syabililah Rifki Nufandi balita berusia 2 tahun asal desa Gulangpongge kecamatan Gunungwungkal, selama ini terus mendapatkan perhatian intensif dari Puskesmas Gunungwungkal. Balita yang lahir di Bidan praktek Mandiri Kistyaningdsih desa Giling, sejak lahir di kepalanya terdapat tumor yang lebih besar daripada ukuran kepala bayi.
Menurut keterangan dari Camat Gunungwungkal Sukardi, Putra dari pasangan Kunardi dan Pasriatun ini, pada saat lahir di bidan praktek mandiri langsung dirujuk ke RSUD RAA Soewondo. Pihak rumah sakit pun menyarankan keluarga untuk dibawa ke RSUP DR Kariadi Semarang. Keluarga pun mengurus kepesertaan BPJS Mandiri, untuk memudahkan proses pengobatan Rifki. Namun, pasca PHK Kunardi dari pekerjaannya di salah satu koperasi, menyebabkan keluarga ini tidak sanggup membayar premi BPJS yang harus dibayarkan tiap bulan. "Sekarang ayah Rifki berjualan keliling, dengan keuntungan yang tidak seberapa. Maka dari itu, pihak keluarga kami sarankan mengurus Jamkesda, agar Rifki bisa mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan di rumah sakit," terang Sukardi.
Kendati tidak menjadi peserta BPJS maupun Jamkesda, namun Rifki masih mendapatkan pelayanan kesehatan dari puskesmas setempat. Secara rutin dokter maupun ahli gizi yang berasal dari puskesmas Gunungwungkal mengunjungi Rifki di rumahnya untuk memeriksa kondisi balita itu. Semenjak lahir hingga berusia dua tahun ini, Rifki terus menerus mendapatkan pemberian makanan tambahan anak, agar berat badannya tetap terjaga.
Sukardi yang telah melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan kades Gulangpongge Kuntardi dan Kepala Puskesmas Gunungwungkal Supriyanto, mengungkapkan Rifki terus mendapatkan pengawasan dari Puskesmas, apalagi dokter dari RSUP Kariadi mensyaratkan Rifki harus berusia 6 tahun agar bisa menjalani operasi pengangkatan tumor.
"Kami berharap Dinas Kesehatan bisa memberikan kartu Jamkesda pada pasien tersebut, mengingat kondisinya membutuhkan pemeriksaan rutin di rumah sakit daerah," harap Sukardi. (PO/PO/MK)