Posted on 05 Sep 2017
Proyek pembangunan infrastruktur jembatan dan jalan menuju calon lokasi tambat kapal Juwana akhirnya semakin mendapat sambutan positif dari warga dan para petani tambak sekitar. Hal itu nampak saat Selasa (5/9), Mbah Mul, salah satu petani tambak asal Bakaran Kulon menyatakan kesediaannya untuk meminjamkan sementara tambaknya guna memperlancar proses pembangunan jembatan.
Menurut Bupati, awalnya Mbah Mul belum bersedia karena belum sepenuhnya memahami nilai manfaat yang akan diperoleh para petani tambak di sekitar lokasi. “Padahal kan lahan yang akan dipinjam sementara tersebut, akan memiliki nilai manfaat lebih karena akan dapat mengaliri tambak yang jumlahnya jauh lebih banyak. “Itu karena selama jembatan dibangun, saluran di dekat jembatan akan ditutup, dan sebagai gantinya, saluran air akan dialihkan sementara ke lahan terdekat. Nah ini Alhamdulillah Mbah Mul malah lebih semangat setelah saya yakinkan. Malah ternyata kami sudah saling kenal karena sama-sama pernah terjun di pertanian tambak”, ujar Haryanto sambil merangkul bahu pria renta tersebut.
Dengan demikian, lanjut Bupati, pembangunan jembatan tercukupi, kebutuhan masyarakat akan aliran air juga tetap tercukupi.
“Saya sudah mengenal Pak Haryanto, jadinya saya percaya. Kalau untuk supaya pembangunan di sini tambah maju, saya senang dan ikhlas. Silahkan kalau mau dipinjam”, ujar Mbah Mul saat sejumlah wartawan memintai komentarnya terkait rencana pinjam lahan itu.
Bupati yang dalam kesempatan itu didampingi oleh Sekda, Kabid Dinas Pekerjaan Umum & PR, rekanan, dan juga para petani tambak, menitipkan pesan pada Kades Bakaran Kulon yang kebetulan ada di lokasi pembangunan jembatan. “Tolong saya dibantu untuk memberikan pemahaman kepada warga lainnya juga. Tolong agar pembangunan ini didukung, karena tujuan saya membangun jalan dan jembatan ini kan ya juga untuk mengakomodir permintaan warga Juwana”, pinta Haryanto.
Selama ini, menurut Bupati, para nelayan mengeluhkan belum adanya parkir tambat kapal yang representatif. “Nah dengan nantinya ada tambat kapal, harapannya akan ada peningkatan akses perikanan dan akses perekonomian juga di sini”, terang Haryanto.
“Warga juga mestinya ikut senang karena kalau jembatan dan jalan ini jadi maka harga tanah di sekitarnya juga akan naik”, terang Bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan rasa terima kasihnya ke Mbah Mul yang telah merelakan lahannya untuk dipinjam sementara sebagai tempat lewat air. “Kami janji jika sudah selesai akan dikembalikan. Pinjam dalam kondisi lahan yang baik, nanti saat dikembalikan juga akan seperti itu. Saya yang akan ngawasi”, janji Haryanto pada mbah Mul.
Saat ditanya tentang total anggaran yang akan dihabiskan untuk pembuatan tambat kapal beserta infrastruktur-infrastruktur pendukungnya, Bupati memperkirakan dananya hingga 50 Milyar.
“Tahun ini baru 3 M, nanti disusuli anggaran perubahan, lalu di 2018 disiapkan 18 Milyar, belum lagi kami juga mengajukan pengusulan di APBD Provinsi dan APBN”, terang bapak dua anak ini.
Beragam upaya itu dilakukan semata-mata untuk mewujudkan komitmen Haryanto terkait visi misinya untuk perikanan di Juwana
“Sekalipun ada retribusi yang masuk, tapi yang saya kembalikanini lebih besar. Dari APBD Kabupaten saja mencapai 18 Milyar”, ungkapnya.
Ia pun menuturkan bahwa untuk pembebasan lahan tambat kapal sudah dielesaikan sejak dua hingga tiga tahun lalu. “Kita sudah beli 10 hektar seharga total 17 milyar”, kenangnya.(FN/FN/MK)