Posted on 02 Okt 2017
Akhirnya terungkap mengapa di periode kedua menjabat Bupati Pati, Haryanto tetap "kekeuh" mengambil semboyan (tagline-red) "Noto Projo Mbangun Desa" sebagai gerakan moral untuk mewujudkan visi "Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat dan Pelayanan Publik".
Rupanya demi melaksanakan nawacitanya Jokowi khususnya yang terkait dengan pembangunan daerah pinggiran atau desa, Haryanto memilih tetap mengusung gerakan moral noto projo mbangun desa yang sebelumnya telah diusungnya di periode pertama.
“Dengan kondisi geografis Kabupaten Pati yang memiliki 401 Desa dan 5 Kelurahan, menunjukkan bahwa masyarakat Pati sangat didominasi oleh kehidupan perdesaan”, ujar Bupati Haryanto saat diwawancarai RRI Semarang melalui pesawat telepon di ruang kerjanya, pagi ini. Karenanya Haryanto menyakini melalui gerakan mbangun desa maka akan lebih mudah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. (FN/FN/MK)