Posted on 28 Okt 2017
Melihat potensi di sekitar tempat tinggalnya yang banyak ditumbuhi pohon kelor, Muryati akhirnya berinovasi. Warga Desa Kedungbulus Kecamatan Gembong, Pati ini membuat berbagai macam olahan berbahan dasar daun kelor.
Keberadaan tanaman kelor yang tumbuh subur di Desa Kedungbulus, Gembong semula tidak menjadi perhatian warga. Namun situasi itu berubah ketika Muryati (41) mulai mengampanyekan daun kelor dalam berbagai bentuk masakan olahan.
Ibu empat anak itu mengaku tertarik untuk mengkampanyekan potensi pohon kelor lantaran memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Selain itu, tanaman tersebut juga tumbuh subur di lingkungannya.
"Waktu saya kecil, ibu saya sering bilang kalau pohon kelor itu banyak khasiatnya untuk kesehatan," ungkapnya mengawali cerita.
Dari sanalah, Muryati mulai menggunakan daun kelor untuk berbagai bahan masakan. Setelah melewati berbagai percobaan dan informasi terkait zat yang terkandung untuk kesehatan, berbagai olahan itu berhasil diwujudkan. Di antaranya berupa mie instan, emping, teh, dodol, coklat, nuget, bakso, cendol dan nasi. "Semuanya menggunakan bahan baku daun kelor," ungkapnya.
Pada awal terwujudnya ide tersebut, Muryati mengatakan bahwa hanya beberapa tetangga yang melirik. Namun seiring berjalannya waktu, produk olahan daun kelor semakin dikenal masyarakat luas. Hal itu membuat warga sekitar mulai menaruh hati kepada berbagai jenis olahan daun kelor. Tak terkecuali penanaman pohon kelor mulai dilakukan masyarakat sekitar.
"Semula memang belum ada yang minat, namun lama kelamaan mulai ada yang ikut. Baik dalam pengolahan hingga menanam pohon kelor. Karena memang di desa kami ini, tumbuh subur," jelas Muryati. (fn/FN/MK)