Datangi Penutupan TMMD, Dagangan Mbah Sriyati Diborong Haryanto

Posted on 02 Agu 2017


Datangi Penutupan TMMD, Dagangan Mbah Sriyati Diborong Haryanto

Mbah Sriyati adalah seorang penjual kacang yang kebetulan menjajakan dagangannya di upacara Penutupan TMMD  Sengkuyung Tahap II Tahun 2017 di Desa Tanjungrejo Kecamatan Margoyoso, Rabu (2/8). Wanita lanjut yang berasal dari desa Tanjungrejo Kecamatan Margoyoso ini sontak girang bukan kepalang lantaran dagangannya diborong oleh Bupati Haryanto bersama Dandim dan Forkompimda.

"Semoga bisa bermanfaat dan meringankan beban mbah Sriyati hari ini. Dengan terborongnya dagangan kacang, si Mbah tidak perlu ider lagi”, tutur Haryanto.

Haryanto pun tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Ia mengaku amat mengapresiasi semangat kerja mbah Sriyati. Meski sudah lanjut usia, perempuan lanjut  itu masih mau dan semangat kerja dengan berjualan kacang. “Semangat Ini harus dijadikan contoh bagi kita semua. Apalagi sesuai tema HUT RI, Indonesia Kerja Bersama. Jadi ini sangat menginspirasi sekali", tutur Haryanto.

 Bupati sendiri hadir di acara penutupan TMMD tersebut bersama jajaran Forkompimda. Tak dapat dipungkiri acara TMMD ini memang selalu melekatkan hubungan Pemkab Pati dengan Kodim 0718/Pati.

Dalam laporan tertulis Kapten Sumariyono selaku Koordinator Lapangan TMMD Kodim 0718/Pati, Dana APBD Kabupaten Pati sejumlah Rp 548,5 juta telah dialokasikan untuk kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD)  Sengkuyung Tahap II Tahun 2017 di Desa Tawangharjo Kecamatan Wedarijaksa dan Desa Tanjungrejo Kecamatan Margoyoso. “Selain dari APBD Kabupaten, kegiatan yang berlangsung dari  4 Juli hingga 2 Agustus 2017 ini juga berhasil menghimpun dana swadaya masyarakaat sebesar masing-masing Rp 32,8 juta dari Desa Tawangharjo dan Rp 50 Juta di DesaTanjungrejo”, terang Kapten Sumariyono saat menyampaikan laporannya kepada Dandim 0718/Pati pada acara Penutupan TMMD  Sengkuyung Tahap II Tahun 2017 di Desa Tanjungrejo Kecamatan Margoyoso, Rabu (2/8).

 Sebagian besar dana dari APBD Kabupaten tersebut, menurut Kapten Sumariyono, digunakan untuk melakukan betonisasi  dan pengaspalan jalan desa, pembuatan gorong-gorong, Poskamling, dan tugu monument TMMD. (FN/FN/MK)