Posted on 18 Nov 2017
Olahan mentimun Jepang yang dihasilkan oleh Sudiyono warga Dukuh Wartur, Desa Srikaton, Kecamatan Jaken tembus pasar ekspor.
Dari modal nekat dan coba-coba, kini usahanya telah beromzet hingga Rp350 juta perbulan. Dari kapasitas produksi yang mencapai 120 ton mentimun Jepang mentah yang dikembangkan petani lokal.
Sudiyono menjelaskan, usaha yang sudah dirintisnya sejak 2014 lalu tersebut saat ini dikelola oleh dua unit produksi, yakni di desa setempat serta salah satu rekan kerja yang ada di Kabupaten Rembang. Bahan baku olahan mentimun Jepang berasal dari beberapa kelompok tani yang ada di kecamatan sekitar.
“Saat ini kami memiliki petani binaan di Kecamatan Telogowungi, Pakis, Tayu, dan Dukuhseti. Dari suplai para kelompok tani itu produksinya mencapai sekitar 60 ton, dari 120 ton buah segar yang diolah. Sebab saat difermentasi buah mentimun Jepang mengalami 50 persen penyusutan bobot,” bebernya. (fn/FN/MK)