Posted on 28 Mei 2019
Desa Langse Kecamatan Margorejo hari ini (28/5) menerima kedatangan tim penilai Lomba Desa Mandiri Energi se Jawa Tengah. Kehadiran tim penilai diterima oleh Asisten Pemerintahan Sekda bersama Kepala Dispermades, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala Bappeda juga Kepala Desa Langse beserta jajarannya. Dari Balai ESDM, serta perwakilan Setda Provinsi Jateng juga tim penilai lomba Desa Energi Mandiri tingkat Jawa Tengah, turut mendampingi pada penilaian ini.
Asisten Pemerintahan Sudiyono dalam sambutannya mengatakan, Desa Langse pada waktu sebelumnya pernah mengikuti perlombaan serupa dan mendapat predikat juara harapan satu. Ia mengungkapkan, turut mendampingi saat persiapan lomba desa, dengan materi lomba desa mandiri yang tidaklah mudah.
"Sebab banyak materi yang harus dipersiapkan secara detail dan membutuhkan waktu untuk memenuhi kriteria tersebut karena memang membutuhkan sarana dan prasarana," ungkap Asisten Pemerintahan.
Belum mendapat juara, Desa Langse rupanya berkeinginan mengikuti lomba lagi, tentunya dengan terobosan dan pengembangan yang pada waktu itu direkomendasikan oleh tim penilai, seperti nilai pemanfaatan energi untuk masyarakat.
"Dari segi inovasi kita sudah bagus, kedepan kita fokus pada pemanfaatan ke masyarakat umum seperti pengembangan di lini pertanian dan peternakan sehingga berdampak secara riil dan optimal. Untuk itu diharapkan ada dorongan motivasi dari dinas terkait, agar peningkatan nilai kemanfaatan kepada masyarakat bisa segera terwujud," papar Sudiyono.
Dihadapan tim penilai, Sudiyono menjelaskan suplai biogas untuk rumah tangga masih belum bisa merata karena kendala jarak yang cukup jauh. Untuk saat ini ada peningkatan pemanfaatan secara umum yang awalnya hanya mensuplai untuk beberapa keluarga. Seperti biogas sudah dimanfaatkan untuk penerangan jalan umum, dengan mensuplai listrik dari reaktor kapal selam ada sekitar 31 lampu penerangan jalan sepanjang 1.5 km yang hidup dan mendapat pasokan listrik dari energi mandiri.
"Kebetulan di Desa Langse ada jalan yang masih belum teraliri listrik PLN, disebabkan untuk Langse timur teraliri listrik dari wilayah Pati sedangkan Langse barat teraliri listrik PLN dari wilayah Kudus Gembong. Ada sepanjang 1.5 km terputus belum teraliri dua wilayah PLN tersebut," tambahnya.
Rencanaya, kedepan akan dikembangkan juga bio reaktor yang akan digunakan untuk pengembangan usaha ekonomi desa. Salah satunya untuk pengembangan desa wisata seperti kolam renang, water boom dan sebagainya.
"Saat ini, kita sedang menunggu pendanaan dari desa dan pemerintah daerah agar mimpi Desa Langse menjadi wilayah mandiri energi bisa terwujud dan berkembang. Jika dimungkinkan, kami juga akan mengalokasikan pada anggaran perubahan. Tetapi kalau tidak dimungkinkan akan kami anggarkan pada APBD murni 2020," tandasnya. (po2/PO/MK)