Posted on 30 Sep 2017
Dandim 0718/ Pati, letkol Inf Andri Amijaya Kusumah, serukan wartawan untuk memberitakan sesuai karakteristik media. Ia paham, masing- masing media baik itu media televisi, radio, cetak maupun online punya karakter yang berbeda. Kesemua media itu menurutnya punya keistimewaan tersendiri. Untuk itu ia mengajak semua media untuk menginformasikan berita secara berimbang tanpa menghilangkan ciri khasnya.
Saat menjadi narasumber pada FGD Wartawan Pati putaran ke 5, Ia menekankan peran wartawan sebagai intelejen publik. Untuk itu ia meminta sekecil apapun informasi, harus diolah secara baik. "Jangan cuma mementingkan profit. Ini adalah komunikasi sosial kita, perlu dijaga bersama, informasikan secara tepat kepada masyarakat," tegasnya di Gedung Joeang hari ini (30/9).
Terkait isu komunis dan PKI yang menguar akhir- akhir ini. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai kembalinya paham komunis ke tengah- tengah masyarakat. Ia mewanti- wanti pada wartawan agar peristiwa kelam tahun 1965 tidak terulang kembali. Namum berbeda dengan era dahulu, menurutnya saat ini untuk menghadapi ideologi yang tidak sesuai dengan karakter bangsa, adalah "Bertahan daripada menyerang". Bukan lagi jamannya perang terbuka. "Komunis bisa masuk dari segala sektor, untuk itu peran media saat ini adalah ikut mendoktrin pada masyarakat untuk tidak menghilangkan sejarah kelam tahun 1965," himbau Dandim 0718/Pati.
Dandim yang dikenal aktif melakukan gerakan komunikasi sosial di Kabupaten ini, menyebutkan hancurnya negara bukan karena peperangan, tapi karena adanya pengkhianatan dalam sebuah bangsa. Ia mengakui cara- cara yang disebarkan saat ini sangat halus, generasi muda yang belum memahami sejarah, menjadi sasaran empuk untuk didoktrin agar mengikuti ideologi komunis.
"Tetap waspada untuk menangkal pengaruh- pengaruh komunis, peran wartawan ini untuk menekan berkembangnya ideologi komunis melalui tulisan- tulisan di media mereka. Wartawan ini berjuangnya dari tulisan, maka tulislah informasi tentang sejarah agar masyarakat tahu tentang sejarah bangsa," pungkasnya dalam diskusi yang diikuti oleh wartawan di Kabupaten Pati. (PO/PO/MK)