Bupati : Pembangunan SDM Tak Kalah Penting dari Infrastruktur

Posted on 20 Okt 2019


Bupati : Pembangunan SDM Tak Kalah Penting dari Infrastruktur

Bupati kemarin menghadiri kegiatan Margorejo Bershalawat bersama Habib Muhammad Syafi'i bin Idrus Alaydrus. Majelis shalawat yang diadakan di Lapangan Margorejo, belakang Plaza Pragolo ini dilaksanakan dalam rangka menyongsong Maulid Nabi Muhammad saw.

Dalam sambutannya, Haryanto menyampaikan bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) tidak kalah penting dari pembangunan infrastruktur. Namun, menurutnya, membangun SDM yang berbudi pekerti luhur cenderung lebih sulit ketimbang membangun infrastruktur fisik. Sebab, menurutnya, membangun SDM membutuhkan proses yang panjang dan tak berkesudahan.

Berkaitan dengan hal ini, Haryanto mendorong agar majelis-majelis shalawat semakin sering diadakan di Kabupaten Pati. Menurutnya, majelis shalawat merupakan satu di antara upaya yang cukup efektif dalam membentuk SDM yang bertakwa dan berakhlak mulia.

"Saya bersyukur hampir setiap malam, secara bergantian selalu ada acara shalawat semacam ini hampir di seluruh Pati. Dihadiri para kiai dan habaib. Acara semacam ini sangat baik. Ketika sering kali ada upaya untuk memecah-belah umat, upaya tersebut bisa kita patahkan dengan mengadakan majelis-majelis semacam ini, yang bisa merukunkan kita bersama", ucapnya.

Haryanto meyakini, majelis shalawat, jika sering diadakan, juga dapat membersihkan penyakit masyarakat. "Saya sudah pernah sampaikan, kalau ingin Margorejo ini bersih (dari penyakit masyarakat-red), Setiap minggu adakan saja shalawatan. Kami yakin dengan bershalawat, penyakit masyarakat akan hilang dengan sendirinya," tegasnya.

Haryanto juga  mengimbau masyarakat agar menjaga kerukunan dan kondusivitas menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada hari Minggu (20/10) ini. Ia berharap pelantikan pemerintahan yang baru, disambut dengan senang hati.

Haryanto juga mengajak masyarakat untuk mendukung program Presiden Jokowi yang menurutnya terbukti berjalan baik dan berdampak positif, satu di antaranya ialah program dana desa. Menurutnya program dana desa ini sesuai dengan visinya sebagai bupati yang mengusung slogan "Noto Projo Mbangun Deso.

"Keseriusan pemerintah dalam melakukan pembangunan dari desa terbukti dengan terus meningkatnya dana desa. Di Pati, berapa desa yang terkategori miskin sudah mendapatkan Rp 1 miliar lebih. Meski tidak menerima uang secara langsung, masyarakat tentu merasakan manfaat dari dana desa", ungkapnya.

Haryanto menyebut, berkenaan dengan penggunaan dana desa, pihaknya akan mengadakan program penurunan angka stunting. Stunting  ialah permasalahan gizi kronis yang terjadi pada bayi. Ia menegaskan, dana desa boleh dimanfaatkan untuk mengadakan program pemberantasan stunting. (fn2 /FN /MK)