Posted on 19 Jun 2019
Bupati Pati Haryanto hari ini menghadiri acara halal bihalal sekaligus peresmian Pati Medical Center Klinik Utimate (PMCKU). Hadir pula dalam kegiatan itu, Wakil Bupati, Sekda, Kapolres, Dandim serta Direktur Utama beserta jajaran keluarga besar KSH.
PMCKu (Pati Medical Center Klinik Ultimate) ini adalah salah satu upaya untuk memberikan pelayanan yang ultimate beyond expectation atau layanan bermutu tinggi dengan teknologi kekinian di atas harapan pasien-pasien golongan mampu, sehingga mencegah larinya devisa ke luar Pati dan diharapkan mampu meningkatkan perekonomian lokal.
"Alhamdulillah kami bisa hadir dalam acara dengan dua agenda, yang pertama halal bihalal keluarga sehat dan kedua adalah Grand Opening Pati Medical Center Clinic (PMCKU)", terang Haryanto. Halal bihalal, lanjut Bupati, tujuannya adalah untuk semakin mempererat tali silaturahmi. "Yang sudah erat akan semakin erat, yang tadinya ada perselisihan sebelumnya, bisa saling memaafkan. Budaya yang baik ini harus terus kita pupuk", imbuhnya.
Pihaknya juga menyambut baik dibukanya PMCKU. "Karena segala fasilitas ini yang akan memanfaatkan adalah masyarakat Pati sendiri. Diperuntukkan masyarakat menengah ke atas. Ya bukannya diskriminatif, akan tetapi klinik ini dibangun untuk memberikan pelayanan terbaik agar pendapatan tidak lari ke daerah lain karena apabila warga Pati yang akan periksa atau check up, cukup dilakukan di sini sebab segala fasilitas sudah ada atau cukup di sini", terang Haryanto.
Ia pun berpesan agar dengan semakin banyaknya fasilitas kesehatan, jangan lantas dianggap sebagai ancaman bagi pelaku usaha sejenis. "Akan tetapi harus menjadi suatu tantangan untuk berlomba-lomba memanfaatkan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat", ujarnya.
Di era perdagangan bebas, menurut Bupati, semua tak boleh tinggal diam. "Karena kita bukan hanya bersaing dalam bidang industri saja atau dalam fasilitas kesehatan saja akan tetapi kita juga bersaing dalam hal kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang kesehatan", lanjutnya.
Bila sumber daya di dalam negeri kurang dalam pelayanan kesehatan, lanjut Bupati, bisa saja Indonesia dimasuki tenaga-tenaga kesehatan dari luar dan itu diperbolehkan sepanjang memang tenaga kesehatan yang dibutuhkan tidak ada di Indonesia.
"Hal ini menjadi tantangan kita, oleh karena itu sepanjang ada warga masyarakat yang ingin membuka rumah sakit atau klinik kesehatan yang tujuannya tentu untuk pelayanan masyarakat, kami selaku kepala daerah dan masyarakat selalu menyambut baik. Sudah barang tentu kita harus memberdayakan SDM yang ada di daerah sendiri. Saya hanya menghimbau kepada rumah sakit atau klinik kesehatan baik yang kita kelola maupun swasta untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat", harapnya. (fn2/FN /MK)